Nah, lho! Berarti keputusan saya untuk tidak praktik jemparingan sangat tepat. Sengguh dan greget sedang tidak saya genggam.
Watak terakhir adalah ORA MINGKUH. Apa artinya? Ora mingkuh berarti bertanggung jawab.
Itulah 4 watak ksatria yang menjadi dasar jemparingan. Nilai adiluhung dalam jemparingan gaya Mataraman adalah pamenthanging  gandewa pamanthenging cipta. Artinya, membentangnya busur panah haruslah diiringi dengan konsentrasi pada sasaran yang akan dibidik.
Nilai adiluhung itulah yang akan melahirkan watak ksatria.
Luar biasa, ya? Ternyata panahan tradisional a.k.a. jemparingan sungguh filosofis. Mengandung banyak tradisi dan budaya.
Sungguh tak berlebihan kalau dikatakan bahwa latihan panahan tradisional bersama Paseduluran Jemparingan Langenastro tidak sekadar berfaedah untuk olah raga dan olah rasa. Ternyata lebih dari itu, sekaligus bisa sebagai sarana untuk melestarikan budaya.
Nah! Jika Anda ingin berolah raga dan berolah rasa sekaligus melestarikan budaya, gabung saja dengan Paseduluran Jemparingan Langenastro. Tunggu apa lagi? Bisa diintip-intip dulu lho, akun Instragramnya di @langenastro.jogja
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H