Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sebuah Memori Tak Elegan tentang Baju untuk Wisuda

23 Februari 2023   22:23 Diperbarui: 23 Februari 2023   22:34 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasianer, ceritakan dong perjalananmu menemukan baju wisuda impian.

Demikian salah satu kalimat yang tertulis di dalam artikel Topik Pilihan "Wisuda Pakai Baju Apa Yaaa?". Seketika saya tertawa-tawa membacanya. Teringat peristiwa sekian tahun silam saat wisuda S-1.

Tatkala itu pada hari H wisuda, tepat pukul enam pagi, nyaris semua calon wisudawan sudah berbaris rapi di halaman barat Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Iya. Baru nyaris. Masih ada enam calon wisudawan yang belum ikut berbaris. Mereka terdiri atas lima laki-laki dan satu perempuan.

Ke manakah mereka? Sementara aturannya pada pukul enam tepat, wisudawan sudah harus berkumpul di halaman barat GSP.

Sebetulnya keenam calon wisudawan itu tidak ke mana-mana. Mereka pun sudah tiba di lokasi pada pukul enam kurang sedikit. Hanya saja, mereka tak berdaya di hadapan pintu gerbang yang tertutup rapat.

Seorang Satpam berdiri mengawasi dari balik gerbang di bagian dalam halaman. Beliau sungguh tak berminat untuk membantu membukakan pintu gerbang.

"Gerbang utara ini memang aturannya ditutup saat wisuda. Semua harus lewat selatan," responsnya saat sekelompok anak muda malang itu merengek.

"Tapi, Pak. Ini sudah mau jam enam."

"Kalau harus lewat selatan kejauhan, dong. Harus muter."

"Tolong, Pak. Kami sudah capek jalan jauh dari kos-kosan."

"Lhah kalian kenapa lewat sini? Semua juga lewat sana," sahut Pak Satpam dengan wajah lempeng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun