Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

3 Kisah Manis yang Saya Rasakan dari Kompasiana

2 November 2022   22:54 Diperbarui: 2 November 2022   23:13 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, pada saat pelaksanaan ICD 2017 saya bagaikan rusa masuk kampung. Sedikit celingak-celinguk meskipun tetap berusaha menegakkan wibawa sebagai penjaga stan. Hahaha!

Tahu Kompasiana dari Siapa?

Kalau ditanya, "Tahu Kompasiana dari mana? Dari siapa?" Saya akan menjawab dengan mantap, "Dari Mbak Vika."

Mbak Vika, salah satu pengurus KJog itu, entah menyadari atau tidak kalau dirinyalah yang membuat saya menjadi kompasianer.

Andai kata dahulu ia tak mengajak saya untuk gabung di KJog, bisa jadi sekarang saya bukanlah seorang kompasianer. Saya ingat betul. Saat diajak itu, saya belum tahu tentang Kompasiana. Otomatis belum punya akun, bahkan belum pernah baca-baca artikel yang ada di situ.

Itu sungguh ajakan yang berfaedah. Bermula dari sapaan basa-basi, tetapi ujungnya eksistensi saya sebagai kompasianer.

Iya, lho. Betulan basa-basi. 'Kan saat itu baru kenalan juga dengan Mbak Vika. Kenalannya pun karena sama-sama sebagai narablog yang menghadiri undangan sebuah acara.

Sungguh. Hidup memang serba tak terduga.

3 Kisah Manis sebagai Kompasianer

MENANG BLOG CHALLENGE

Bermula dari ajakan Mbak Vika, akhirnya saya bikin akun di Kompasiana dan mulai menulis. Walaupun sebelumnya saya sudah sering menulis, baik di blog pribadi maupun untuk keperluan dikirim ke media massa cetak dan penerbitan, tetap saja ada rasa minder di hati.

Entah mengapa tatkala itu saya merasa tulisan para kompasianer "seram-seram" sekali. Bikin grogi pokoknya. Sementara tipe tulisan saya cenderung remeh-temeh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun