Jadi, kami berbelok ke kanan. Sesampainya di perempatan Gondomanan kemudian belok ke kiri, menyusuri Jalan Mataram. Hingga akhirnya melintasi Kawasan Kotabaru dan tembus ke Jalan Sudirman, lalu belok kiri (ke arah barat).
Yup! Tugu Yogyakarta yang tenar dan dirindukan banyak wisatawan itu pun telah tampak di depan mata. Berarti saatnya kami berhenti.Â
Sebagaimana saat di Panggung Krapyak, yakni sebelum memulai jalan-jalan pintar, pemandu memberikan penjelasan panjang lebar. Kalau tadi fokus mengenai Panggung Krapyak, sekarang fokus mengenai Tugu Golong Gilig.
Telah saya jelaskan bahwa Jalan-jalan Pintar Melintasi Sejarah Mengenai Sumbu Filosofi dan Cagar Budaya adalah salah satu acara dari Jogja World Heritage Week (JWHW). Berarti ada acara lainnya 'kan?
Adapun acara lainnya adalah Seminar (dilaksanakan setelah Pembukaan JWHW di Gedung Eks KONI Museum Sonobudoyo), Penyelenggaraan Panorama 360 Jogja Tempo Dulu (masing-masing di Kwasan Panggung Krapyak dan Taman Diorama Tugu Golong Gilig), dan Pertunjukan Video Mapping Sumbu Filosofi (saat Penutupan JWHW di Panggung Krapyak).
Karena peserta jalan-jalan pintar melakukan start di Panggung Krapyak dan finish di Tugu Golong Gilig, automatis sekalian bisa ikut menikmati apa yang disuguhkan oleh Penyelenggaraan Panorama 360 Jogja Tempo Dulu.
Kebetulan Penyelenggaraan Panorama 360 Jogja Tempo Dulu punya jadwal yang sama dengan Jalan-jalan Pintar Melintasi Sejarah Tentang Sumbu Filosofi dan Cagar Budaya. Kedua acara yang terangkum dalam JWHW 2022 itu berlangsung tanggal 1 September - 5 September.
Perlu diketahui, Panorama 360 Jogja Tempo Dulu adalah fasilitas melihat panorama tiga dimensi Jogja tempo dulu. Dalam hal ini, sesuai dengan lokasi penyelenggaraannya, yang bisa dilihat pengunjung adalah kondisi Panggung Krapyak dan Tugu Golong Gilig pada masa lalu. Melihatnya dengan kacamata VR (Virtual Reality).Â
Secara umum acara jalan-jalan pintar dalam rangka sosialisasi Sumbu Filosofi tergolong sukses. Walaupun tak ada penggantian ongkos bensin dari Disbud DIY maupun Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofi, antusiasme masyarakat untuk mengikutinya tinggi.