Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Puisi dan Penyair Itu Ya Chairil Anwar

3 Agustus 2022   00:20 Diperbarui: 3 Agustus 2022   00:25 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh

Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk

Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

(13 November 1943)

Bagaimana? Puisi "Doa" memang punya damage luar biasa 'kan? Yang menurut saya, keluarbiasaan itu justru memancar sebab penyairnya bukanlah sosok sealim Taufik Ismail.

Jika "Doa" ditulis Taufik Ismail, pastilah kesan yang dipancarkan akan berbeda.

***

Kiranya ada satu hal yang dapat saya teladani dari Chairil Anwar. Apakah itu? Jawabannya adalah "totalitas berkarya".

Tak tanggung-tanggung. Ia bersedia bekerja keras untuk menguasai bahasa-bahasa asing agar dapat membaca buku-buku sastra dunia sebagai penambah referensi dan wawasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun