Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
(13 November 1943)
Bagaimana? Puisi "Doa" memang punya damage luar biasa 'kan? Yang menurut saya, keluarbiasaan itu justru memancar sebab penyairnya bukanlah sosok sealim Taufik Ismail.
Jika "Doa" ditulis Taufik Ismail, pastilah kesan yang dipancarkan akan berbeda.
***
Kiranya ada satu hal yang dapat saya teladani dari Chairil Anwar. Apakah itu? Jawabannya adalah "totalitas berkarya".
Tak tanggung-tanggung. Ia bersedia bekerja keras untuk menguasai bahasa-bahasa asing agar dapat membaca buku-buku sastra dunia sebagai penambah referensi dan wawasan.