Misalnya informasi mengenai Komunitas Balong Literasi dan IIDN.Â
Okelah Komunitas Balong Literasi kelupaan diberitakan karena memang batal membuka lapak buku di situ. Namun, mengapa IIDN juga luput tak diberitakan?Â
Yeah? Tak satu pun berita yang mengulik lebih komplet mengenai IIDN. Sementara faktanya, IIDN menggelar lapak untuk pamer buku-buku karya para anggota IIDN Â sekalian jualan walaupun dengan stok terbatas.Â
Maaf. Ini bukan tentang saya dan kawan-kawan di IIDN yang ingin narsis lho, ya. Hanya saja, apa lapak yang saya tunggui tidak menarik perhatian para jurnalis? Tidak terlihat?
Saya tak percaya kalau dijawab, "Tak kelihatan." Seingat saya, saya ini masih manusia biasa yang bisa terlihat. Buktinya, ada orang-orang yang mendekati lapak IIDN. Sekadar melihat-lihat buku, bertanya-tanya tentang IIDN lebih detil, bahkan beberapa orang juga membeli buku-buku yang terpajang.Â
PENUTUPÂ
Demikian reportase singkat tentang kegiatan diskusi sastra IIDN yang bekerja sama dengan Disbud Kota Yogyakarta. Ehem. Sekalian curhat sedikit pedas kepada kinerja jurnalis yang memberitakannya, sih.Â
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H