O, ya. Sebelum diskusi sastra dimulai, ada pementasan tarian tradisional. Nama tariannya Tari Sari Kusuma. Penarinya masih bocah, yaitu Kalyana Parahita Laksmita Persada.Â
SAYANGNYA COPAS SEMUAÂ
Seperti yang saya sampaikan di atas, secara umum acara berjalan lancar dan sukses. Sebagai anggota IIDN, pastilah saya ikut bangga. Terlebih diskusi sastra itu menjadi berita di beberapa portal berita.Â
Akan tetapi, betapa kaget diri ini ketika cek satu per satu berita-berita tersebut. Kesan saya satu saja: GILA!Â
Saya terhenyak dan bertanya-tanya curiga, "Mengapa semua tulisan yang disuguhkan sederet portal berita di Yogyakarta bisa sama begini? Copas semua dari artikel yang terbit di website resmi Disbud Kota Yogyakarta. Ckckck!Â
Jurnalisnya beneran datang ke lokasi acara atau tidak, nih? Kalau beneran datang, mengapa isi berita seragam, bahkan hingga ke gaya bahasanya? Bahkan, ada beberapa yang judul beritanya pun mirip."Â
O la la! Copas, oh, copas. Perlu diketahui, semua isi berita dari berbagai portal berita daring sama dengan yang saya tuliskan di subbagian sebelum ini. Malah tulisan saya tersebut lebih detil.Â
Saya menulis tentang Budi Sardjono yang sempat bosan menjadi juara lomba penulisan, sedangkan berita-berita copasan tidak ada yang menuliskannya.Â
Lucunya ada yang menulis bahwa tarian dipentaskan di sela-sela diskusi. Sementara faktanya, tarian ditampilkan untuk mengawali acara. Ckckck!Â
ADA LAPAK IIDN, LHOÂ
Begitulah. Pada akhirnya saya percaya bahwa copas berita itu memang betul-betul terjadi. Apa boleh buat? Para jurnalis yang hadir kok ya bisa-bisanya tidak menyadari bahwa sesungguhnya, ada hal-hal lain yang layak diberitakan.Â