Jangankan sebagai rakyat jelata dari kalangan biasa, yang tak punya akses khusus untuk bertemu presiden. Yang berprofesi sebagai wartawan, reporter, fotografer, atau content creator pun mesti setia menunggu momentum Pak Jokowi muncul.
Entah munculnya pakai mobil karena hendak bepergian ke suatu acara atau sebaliknya, saat beliau datang entah dari mana.Â
Yang paling dinanti tentu ketika Pak Jokowi beraktivitas di halaman Gedung Agung. Lebih-lebih kalau bersama para cucu. Terkhusus sang cucu sulung, Jan Ethes.
Jangan salah. Fans berat Ethes yang tergabung dalam P3J juga banyak. Tak hanya dari kalangan dewasa, tetapi juga dari kalangan anak-anak sebayanya. Salah satunya Dek Chacha, kenalan baru saya siang itu, yang ingin sekali berjumpa dengan Ethes.
HASIL TAK MENGKHIANATI USAHA
Setelah sesiangan hingga sore menunggu, sampai baterai HP habis, Alhamdulillah Pak Jokowi muncul juga. Tatkala itu beliau pulang dari kraton. Usai bersilaturahmi dengan Sultan HB X.
Sebagian anggota P3J sukses melihat Pak Jokowi dari dekat, bahkan beruntung mendapatkan kaus. Sebagian lainnya hanya bisa memandangi mobilnya dari kejauhan. Saya dan duo partner in crime termasuk ke dalam golongan terakhir ini.
Apa boleh buat? Kami salah posisi. Terlalu ke selatan, sedangkan rombongan Pak Jokowi memasuki kompleks Gedung Agung dari pintu samping.
Ya sudahlah. Bahkan hendak memotret mobilnya dari jauh pun, saya tak bisa. HP lowbatt.Â
Kiranya inilah yang namanya belum berjodoh. Serupa dengan nasib Dik Chacha yang juga belum sukses melihat Jan Ethes secara langsung.