Alhamdulillah pada Ramadan tahun ini Mushola Aisyiyah kami kembali semarak. Setelah terjeda 2 tahun gara-gara pandemi Covid-19, acara berbagi makanan buka puasa pun kembali diadakan
Alhasil, sejak lepas Asar hingga kurang lebih pukul setengah sepuluh malam, di mushola khusus perempuan itu selalu ada aktivitas. Sibuk pokoknya. Mulai dari menyiapkan makanan yang hendak dibagi hingga tadarusan berakhir.
Makanan yang hendak dibagikan untuk berbuka datangnya memang selepas Asar. Â Jadi, Â para panitia tak pulang seusai berjamaah salat Asar. Mereka menunggu kiriman makanan dari donatur. Tentu sembari mempersiapkan hal-hal lain yang diperlukan.
NGAJI DULU, DAPAT REWARD KEMUDIAN
Perlu diketahui, makanan hanya dibagikan kepada orang-orang yang mengikuti pengajian jelang berbuka. Yang dimulainya sekitar pukul lima sore. Dengan demikian, saya (yang tinggal di depan mushola) tak bakalan ikut kebagian kalau cuma rebahan di rumah.
Kok gitu? Iya, Â dong. Konsepnya 'kan ngaji dulu dengan ikhlas, dapat reward kemudian. Reward-nya tentu saja berupa pahala dan makanan buat berbuka puasa. Plus bertambahnya wawasan keagamaan.
Nah, lho. Terbukti 'kan bahwa orang-orang yang mendahulukan urusan ukhrawi memang ganjarannya dobel? Akhiratnya dapat (yaitu pahala), dunianya juga dapat (yaitu makanan untuk berbuka). Â
Sungguh. Istilah rezeki khusus buat anak saleh memang nyata adanya. Eh, ralat. Bukan anak saleh, melainkan eyang dan ibu saleh. 'Kan pesertanya mayoritas kaum lansia dan pralansia. Cuma saya yang masih remaja. Hahaha!
MANDIRI AMBIL MAKANAN DAN MINUMAN
Jangan underestimate dengan para eyang jamaah Mushola Aisyiyah kami. Mereka luar biasa, Â lho. Meskipun sebagian sudah salat dengan bantuan kursi, semangat dan mobilitas mereka tetap tinggi.