Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, dan hobi blusukan ke tempat unik.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Berbagi Makanan Buka Puasa ala Mushola Aisyiyah Kauman Yogyakarta

10 April 2022   22:19 Diperbarui: 10 April 2022   22:34 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yup! Pokoknya mandiri is a must. Bagi mereka, usia hanyalah jumlah bilangan. Bukan alasan untuk meminta dimanjakan dan dilayani.

Kalau masih bisa melakukan sesuatu sendiri, buat apa meminta pertolongan? Termasuk untuk mengambil makanan dan minuman buat berbuka.

Walaupun dalam ritme lebih lambat daripada orang-orang pada umumnya, para eyang masih mandiri. Tidak membebani panitia. Panitia tinggal menunggu di meja menu, lalu menyerahkan makanan dan minuman kepada yang mendekat.

Nah!  Kalau seperti itu kondisinya, apakah pantas kalau saya merasa mager alias malas gerak untuk menuju meja menu? Enggak tahu diri kalau nekad mager.

Rekaman kegiatan di mushola kami itu bisa dilihat di  Reel IG @agustinapurwantini  ... Berbagi, Tapi Mandiri

BERUSAHA TAAT PROKES

Selain mandiri dalam hal mengambil jatah berbuka puasa, kami di Mushola Aisyiyah masih berusaha taat prokes. Masker is a must. Kalau sampai ada yang lupa tak memakainya,  takmir menyediakan masker gratis.

Saat duduk pun diimbau agar selalu jaga jarak. Praktiknya memang lumayan susah, sih. Namun,  yang terpenting telah berusaha semaksimal mungkin.  

Disarankan tidak mengobrol, apalagi dalam kondisi buka masker dan sedang makan/minum. Kalau saran yang ini relatif mudah ditaati. Setelah duduk manis menghadapi hidangan, kami terbiasa menunggu azan Magrib dalam diam.

Penyebab diamnya beraneka macam, sih. Ada yang diam karena khusyuk berzikir, melamun, atau mengantuk. Yang gokil itu kalau  diam karena merasa tidak kenal dengan orang di sebelahnya, padahal sesungguhnya kenal. Yup! Gara-gara muka tertutup masker.

Alhamdulillah ketika azan Magrib berkumandang, semua fokus membatalkan puasa. Pastilah cenderung  tetap dalam keheningan. Ada yang menyeruput teh hangat terus-menerus. Ada yang melanjutkannya dengan menikmati sepotong kue. Ada pula yang pilih mengudap kurma seperti saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun