Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Di Antara UMKM dan Saya Ada Jembatan yang Bernama JNE

5 Januari 2022   13:34 Diperbarui: 5 Januari 2022   15:08 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wedang Uwuh Ambyar "Salman"/Dokpri

Ia pun kemudian meminta saya untuk bantu-bantu menawarkan produk UMKM-nya secara daring. Tentu saya sanggupi. Selain merupakan warganet aktif tiada tara, kebetulan saya memang sedang menganggur. 

Saya menduplikasi apa yang dilakukannya, yaitu rajin berpromosi melalui WA Story. Plus melalui unggahan-unggahan di FaceBook dan Instagram. Materi foto saya peroleh darinya. Tidak perlu repot-repot memotret sendiri. Saya tinggal menambahkan narasi yang sesuai. 

Wedang Uwuh Ambyar
Wedang Uwuh Ambyar "Salman"/Dokpri

Hasil memang tak bakalan mengkhianati usaha. Kekonsistenan dalam beriklan di WA Story pun akhirnya sukses mengusik rasa penasaran teman-teman di daftar kontak saya. Kemudian pelan-pelan mulai ada yang membeli. 

Saya senang, dong. Demikian pula si kerabat dan kawannya yang merasa amat terbantu. Poin terpentingnya, ketika terjadi penjualan berarti roda perekonomian keluarga kami tak macet.

Di situlah saya betul-betul merasakan bahwa heart selling - story telling memang dahsyat adanya. Bisa mendatangkan cuan kalau dilakukan  konsisten dan kontinu. Terlebih kalau sistem jualannya daring, selaras dengan gaya hidup era digital yang tak terbatas ruang dan waktu.  

Kontribusi JNE

Tentu kami tak melupakan fakta bahwa ada pihak ketiga, yaitu JNE, yang menjadi jembatan. JNE itulah yang membantu mendistribusikan produk UMKM kami kepada para pembeli. Tanpa adanya kontribusi dari JNE sebagai kurir pengantar, mana mungkin transaksi jual beli daring terjadi?

Sementara terjadinya transaksi berarti adanya pemasukan ke dompet yang kian kosong hari ke hari. Membuat kami bisa bernapas lega. Lumayan bikin hepi tralala trilili. Sejalan dengan semboyan connecting happiness 'kan?

Apakah pihak ketiganya selalu JNE? Bukankah ada perusahaan ekspedisi lainnya? Memang tak selalu JNE. Hanya saja bagi saya, terkhusus selama menjadi penjual wedang rempah secara daring tatkala lock down sedang ketat-ketatnya, JNE adalah andalan. 

Mengapa jadi andalan? Alasannya simpel, yaitu ada agen JNE dekat rumah. Andai kata sehari mesti tiga kali berkirim paket, tak jadi soal. Toh hanya butuh jalan kaki kurang lebih 100 meter. Agen JNE yang dekat rumah itu pun menerapkan prokes ketat bagi siapa pun yang datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun