Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, dan hobi blusukan ke tempat unik.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Inilah 3 Partisipasi Saya untuk Mendukung Strategi Net-Zero Emissions

21 Oktober 2021   10:42 Diperbarui: 21 Oktober 2021   10:45 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belanja bawa tas kain dari rumah (Dokpri)

Sepeda saya (Dokpri)
Sepeda saya (Dokpri)
Domisili saya yang tepat di jantung kota amat mendukung/memudahkan partisipasi pertama ini. Tantangannya satu, yaitu berani dianggap miskin. Bukan rahasia bahwa di kota saya, orang yang berjalan kaki  itu hanya punya dua kemungkinan, yaitu miskin atau turis. Nah, lho. Pastilah Anda dapat menyimpulkan saya berada di kemungkinan yang mana. Hahaha!

Perlu diketahui bahwa penggunaan transportasi publik akan mengurangi volume kendaraan bermotor dan emisi gas yang dihasilkan tiap hari. Berarti mengurangi polusi udara juga. Plus bakalan bisa mengurai kemacetan.

Saya senang bisa berpartisipasi melalui penggunaan transportasi publik. Faktanya, polusi udara dari knalpot merupakan penyebab utama beberapa penyakit mematikan. Di antaranya ISPA, asma, dan kanker paru-paru.

 - Bijak Mengonsumsi Listrik

Partisipasi yang ini amat berkaitan dengan pengeluaran bulanan untuk membayar rekening listrik. Jadi, tak diragukan lagi komitmen dan konsistensi saya dalam mempraktikkannya.

Saya disiplin berpatroli meneliti colokan-colokan listrik di rumah. Jangan sampai ada peranti elektronik yang tak digunakan, tetapi colokannya nyambung ke listrik. Kalau menyetrika saya penuh perencanaan. Tidak dadakan, pas mau pergi baru menyetrika baju yang hendak dipakai. 

Komputer pun baru nyala ketika saya telah betul-betul siap untuk menulis. Jadi, acara bengong sekian lama di depan komputer gara-gara writer block terhindarkan. Bukankah sekian lama bengong itu = membuang energi listrik secara percuma?

Kebetulan di rumah banyak kertas bekas yang kosong satu sisinya. Saya  pun memanfaatkannya untuk bikin draf tulisan. Setelah matang, barulah saya ketik di komputer. Saat proses pengetikan pastilah kerap terjadi revisi-revisi. Butuh waktu untuk berpikir lagi. Akan tetapi, prosesnya cenderung cepat dan tak perlu bengong-bengong segala. Lumayan 'kan? Saya malah bisa menghemat listrik sekaligus bijaksana sebelum membuang sampah kertas.

 - Meminimalkan Sampah Plastik

Plastik butuh biaya tinggi sejak diproduksi, digunakan, hingga akhirnya menjadi sampah. Sampah plastik susah diurai tanah, padahal makin hari makin menggunung. Demikian informasi yang saya dapatkan dan sempat bikin syok. Betapa tidak syok kalau dalam keseharian, saya justru sering menjumpai perilaku kontradiktif. Mulai pagi hingga malam, entah berapa plastik yang dipakai untuk kemudian dibuang oleh orang-orang di sekitar saya.

Pagi-pagi ketika beli kudapan buat sarapan. Agak siangan saat belanja di tukang sayur. Siang ketika beli lauk makan siang. Lalu, masih ada sore dan malamnya .... Mengerikan sekali 'kan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun