Selain tidak suka dengan MPASI yang diberikan, GTM bisa juga terjadi karena si bayi merasa bosan dengan menu yang itu-itu melulu. Dahulu ada anak tetangga yang nafsu makannya baik, namun lambat-laun malas-malasan untuk makan. Bahkan, akhirnya melakukan GTM.
Setelah diusut penyebabnya, ternyata bocah tersebut bosan dengan menu blenderan nasi, sayuran, dan hati ayam kampung. Orang tuanya tersadar ketika si bocah mendadak kembali baik nafsu makannya, saat disuapi bubur sumsum.
Blenderan nasi, sayuran, dan hati ayam kampung memang bergizi tinggi. Akan tetapi, tentu membosankan untuk dikonsumsi tiap hari. Lebih dari itu, bayi pun butuh protein dari bahan MPASI yang lain. Tidak melulu dari hati ayam kampung.
Jangan sekadar mengejar nutrisi. Pertimbangkan pula variasi menunya. Kita yang dewasa saja bisa merasa bosan pada satu menu 'kan? Jadi, orang tua--terkhusus ibu--mesti piawai berkreasi membuat menu MPASI sesuai usia dan kegemaran bayi.Â
Untuk memudahkan dan memantik ide, pakai saja buku panduan pemberian MPASI. Sekarang buku-buku serupa itu banyak tersedia di toko buku.
Ada satu MPASI yang hingga kini masih jadi favorit anak saya, yaitu kue wortel. Resepnya tidak mencontek dari buku resep. Hanya memodifikasi dari resep kue yang telah saya ketahui. Tepatnya modifikasi yang lahir sebab rasa sayang (membuang bahan makanan).
Kronologinya begini. Sekali seminggu saya meminumkan sari wortel ke anak. Berhubung sari wortel dibuat dengan cara memarut wortel secara manual, lalu disaring dengan cara menekan-nekannya dengan sendok di atas saringan, ampasnya pun tak bisa kering benar. Masih banyak sarinya. Terlalu sayang jika dibuang begitu saja. Jadi, lebih baik dibikin kue. Bahan dan caranya sebagai berikut.
KUE WORTEL
Bahan:
Ampas dari kg wortel yang sarinya telah diminumkan kepada bayi