Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, dan hobi blusukan ke tempat unik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Totto Chan, Gadis Cilik di Jendela

20 Mei 2021   19:48 Diperbarui: 20 Mei 2021   19:48 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang saya kemukakan di atas, saya membaca Totto Chan Gadis Cilik di Jendela ketika sudah kuliah. Membacanya pun semula iseng saja. Namanya juga masuk perpustakaan dalam rangka bolos kuliah. Yang berarti untuk leyeh-leyeh baca-baca apa saja yang tak terkait teori sastra ataupun ilmu linguistik apalah-apalah.

Maka yang saya dekati rak-rak fiksi. Ambil satu buku, terasa enggak seru, letakkan. Ambil lagi, baca sedikit, tak seru juga, letakkan lagi. Demikian seterusnya hingga ketemu buku kesayangan sepanjang masa ini.

Sesungguhnya waktu pertama kali memegang dan mengamati sampul depannya saya bertanya-tanya, "Ini buku apa, sih? Penulisnya siapa? Gambar sampul depannya ilustrasi abstrak, tapi seperti buku anak-anak? Kok ada di perpustakaan sastra, ya?"

Saya tak tahu kalau buku yang sedang saya amati dengan kepo itu buku tenar (saya baru tahu ketenarannya justru beberapa tahun kemudian). Untung saja ketika mencoba membaca beberapa halamannya saya tertarik. Hingga akhirnya memutuskan untuk membacanya secara tuntas.

Terbukti bahwa pilihan saya tak salah. Akhirnya sampai sekarang saya jatuh cinta berat pada buku karya Tetsuko Kuroyanagi itu.

Nah, lho. Betapa saat itu saya kurang up date. Sementara pengelola perpustakaan kurang cermat. Buku tersebut bukan fiksi. Mengapa diletakkan di rak fiksi?

Eeeh? Tunggu, tunggu. Andai kata pengelola perpustakaan cermat, kemungkinan malah saya tak menemukannya. Bukankah pada hari itu saya justru menjelajahi rak-rak fiksi? Oalaah. Memang ya, kalau sudah jodoh tak akan ke mana.

Alhasil pada hari itu, sejak pagi hingga siang, saya tenggelam dalam dunia Totto Chan. Tak tanggung-tanggung, saya bahkan mengimajinasikan diri sebagai bocah lincah itu. Saya iri kepadanya! Wah, wah, wah. Ketahuan deh kalau masa kecil saya agak ngenes. Ckckck!

Sinopsis dan Kebaperan Saya 

Totto Chan Gadis Cilik di Jendela (Dokpri)
Totto Chan Gadis Cilik di Jendela (Dokpri)
Totto Chan Gadis Cilik di Jendela adalah autobiografi Tetsuko Kuroyanagi. Mengisahkan masa kecil sang penulis yang dilabeli sebagai anak nakal sebab kerap kali mengganggu proses belajar mengajar di kelasnya. Sementara sesungguhnya, Totto Chan tidak bermaksud nakal. Ia hanya terlalu aktif dan terlampau besar rasa ingin tahunya terhadap segala hal.

Hingga suatu hari ia dikeluarkan dari sekolah. Beruntunglah Tetsuko Kuroyanagi (Totto Chan) memiliki orang tua yang bijak. Mereka tak mengatakan kalau ia dikeluarkan dari sekolah agar tak timbul perasaan negatif di hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun