Kita Tak Diperintahkan Meminta Maaf
Sudahlah. Kalau memang berniat memberikan ucapan permintaan maaf ya yang serius. Lagi pula, Allah SWT tidak memerintahkan kita untuk meminta maaf, kok.
Menurut M. Quraish Shihab, dalam Alquran nyaris tidak ditemukan perintah untuk meminta maaf. Mengapa demikian? Karena idealnya meminta maaf tidak perlu diperintahkan. Orang yang merasa bersalah hendaknya serta-merta meminta maaf. Dengan setulus hati, tanpa basa-basi sedikit pun.
Memang tak mudah. Akan tetapi, kalau ingin selamat dunia akhirat dan tak tertahan di pintu gerbang ketika akan memasuki surga, kita wajib menurunkan ego di hadapan orang yang kita mintai maaf.
Susah? Bisa jadi. Sebab meminta maaf itu sama dengan mengakui kalau diri ini telah melakukan kesalahan. Jelas kondisi demikian tak mudah. Jatuhnya bisa rumit. Terlebih bila ego tinggi dan merasa tak bersalah. Terlebih lagi kalau pada kenyataannya, kita memang tak bersalah.
Karena itulah kita dikasih peringatan terlebih dulu untuk tak gampang menggores luka-luka di hati orang/pihak lain. Hati kalau sudah luka tak bakalan balik seperti semula, lho. Ibarat kaca retak.
Maka tak jarang, ada orang yang sangat enggan memberikan maaf kepada orang yang telah menyakitinya. Tentu keadaan begini berbahaya dunia akhirat bagi si peminta maaf.Â
Namun, Allah SWT Maha Pengertian dengan memerintahkan kita agar menjadi manusia pemberi maaf. Seperti halnya Rasulullah SAW yang selalu memaafkan orang yang membenci dan menyakiti perasaannya.Â
Rasulullah SAW pun mengajarkan kepada kita untuk tetap berbuat baik kepada orang lain meskipun orang tersebut membalasnya dengan kejahatan.
"Adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus akhlaknya: beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau pemaaf dan mendamaikan" (H.R. Ibnu Hibban).
Yeah? Perkara dimaafkan/memaafkan ini memang pelik. Jadi supaya hidup kita yang ruwet ini tak ketambahan ruwet, mari hindari saja bersikap ngawur.Â