Ternyata aku sebodoh itu ya
Mengira punggung pundak berbaju hitam itu adalah kamu
Menebak wangi semerbak laki laki  itu milikmu ternyata halusinasiku
Mengapa raut wajahmu terus berputar putar di benakku?
Menyebalkan , karena  ternyata aku menikmati rasa semu itu
Dungu, naifnya aku, pura pura tak tau
Setiap suara sedu sedan kendaraan berhenti ku pikir itu kamu
Mengira motor yang punya warna unik itu milikmu
Terlalu, apa karena aku terlalu merindu?
Merindu sosok dingin si penyimpan  ribuan rahasia yang berlaksa laksa
Ternyata tak semudah itu menghapus jejakmu di lantai rumahku
Bahkan telah ribuan kali ku hempas dan ku bersihkan
Nyatanya masih saja ada jejakmu yang tertinggal
Sebenarnya kau dimana?mencarimu di lengangnya malam kamu tak ada
Achhhh, menyebalkan , kau membuatku candu
Cerita tentangmu melekat  liar di kepalaku berkeliling seperti labirin
Aku terhipnotis senyummu berharap kau  tiba tiba datang bukan dalam mimpi ku
Tapi muncul di depan pintuku sambil  tersenyum dan merayuku
Sialnya , lagi lagi aku menikmati khayalanku tentangmu
Karena ternyata , tak mampu ku menghapus jejakmu di setiap sudut hatiku
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI