Peluang
3. Urutan Tingkat Kesulitan Contoh Soal dan Soal Latihan
Cara mempelajari materi matematika haruslah bertahap, siswa mempelajari soal dari yang termudah sampai yang tersulit. Di buku matematika K-13 tidaklah selalu demikian. Pada beberapa materi terjadi contoh soal maupun soal latihan yang susunan tingkat kesulitannya terbalik, dari yang sulit, mudah, kemudian sedang.
4. Contoh Soal Tidak Mampu Digunakan Untuk Menyelesaikan Soal-Soal LatihanÂ
Contoh-contoh soal pada buku siswa tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan soal-soal latihan karena pada soal latihan terdapat soal-soal olimpiade dan ini tidak bisa menjadi konsumsi semua siswa. Sering guru tidak bisa menyelesaikan soal karena memang tingkat kesulitan soal tersebut sangat tinggi.
5. Analisis Waktu yang Tidak Cocok Dengan Kalender Akademik Pendidikan
Ketika saya mengikuti pelatihan guru untuk K-13, kita diberikan analisis waktu untuk menyelesaikan materi pada buku siswa dan ketika kita hitung dengan kalender akademik ternyata waktunya kurang. Sebenarnya tidak perlu melihat kalender akademik saja sudah bisa ketahui seperti pada perbandingan materi yang saya sampaikan pada poin 2.
Sebagai gambaran nilai rata-rata nasional UN matematika di bawah 60 itupun masih ada kecurangan seperti bocornya soal, kongkalikong antar pengawas, percakapan lewat medsos ketika mengerjakan soal UN dsb. Jika KTSP dengan materi yang lebih sedikit nilai rata-rata UN masih jelek, maka materi yang lebih banyak pada K-13 apa bisa menjamin nilai rata-rata UN menjadi lebih baik. Semoga sedikit yang saya sampaikan tadi bisa bermanfaat bagi penulis buku matematika K-13 dan harapannya kita membuat buku pegangan untuk siswa perlu dipertimbangkan tingkat kemampuan siswa. Majulah pendidikan di Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H