Mohon tunggu...
Gusti Awan
Gusti Awan Mohon Tunggu... -

Aku harap aku juga bisa mengenalmu dan menjadi temanmu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Surat Biru

20 Januari 2014   23:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:38 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Sudahlah, aku pulang ya” pamit Putri pada Rahma, Putri meninggalkan parkiran sekali lagi dia melihat ke sudut kantin dan orang itu masih saja melihatnya, rasa takut mulai mengampiri diri Rahma, iapun mempercepat kayuh sepedanya.

***

Pagi ini sebenarnya Putri tak ada jam kuliah, tapi dia tetap berangkat ke kampus untuk meminjam beberapa referensi dari perpustakaan. Saat Putri sedang duduk manis menikmati buku perpajakan di hadapannya sebuah surat biru tiba-tiba datang padanya. Putri bingung, ia melihat sekelilingnya semua orang sibuk berfokus pada buku di tangan mereka. Di bukanya surat itu.

Untuk putri dihatiku, Putri

Putri, sudah lama aku mengenalmu yang sama sekali tak mengenaliku, menyukaimu yang tak menyukaiku, bertahan untukmu yang tak pernah melihatku. Putri, aku yakin kamu bahkan tak tahu namaku siapa. Apa kamu tahu bahwa aku sering berada di sekitarmu tapi kamu tak pernah menyadari hal ini. Putri aku tak bisa merangkai kata indah seperti layaknya seorang penyair. Lewat surat biru ini aku hanya ingin memberitahumu kalau ada aku yang selalu memperhatikanmu, karena kamu membuat hatiku jatuh. Ya, aku jatuh hati padamu. Maaf aku tak mengucapkannya secara langsung padamu, aku takut kamu tak mau bicara denganku. Aku tak memaksamu untuk memiliki rasa yang sama denganku aku hanya ingin setidaknya kamu tahu akan perasaanku.Tapi jika harus jujur aku ingin kamu jadi pacarku, aku akan jaga kamu Put…

Laki-laki di sudut kantin

Tian

Wajah Putri semakin bingung usai membaca surat itu.

“Bagaimana ini?” keluhnya lirih. Putripun mengeluarkan secarik kertas miliknya.

Untuk Tian

Maaf mungkin kata ini adalah kata yang paling pantas untuk kutuliskan. Maaf karena aku tak pernah melihatmu. Maaf karena aku tak pernah mengenalmu, dan maaf karena aku tak memiliki perasaan yang sama denganmu juga tak bisa jadi pacarmu Aku juga berterima kasih karena kamu telah mengenalku dan karena kamu telah mengenalku kamu sudah pasti tahu alasannya mengapa aku tak mau menjadi pacar kamu, untuk saat ini cukup Allah yang menjagaku, sampai tiba waktunya jika tulang rusuk ini milikmu. Aku harap aku juga bisa mengenalmu dan menjadi temanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun