Mohon tunggu...
Agustiawan
Agustiawan Mohon Tunggu... Dokter - Doktermu

Dokter | Promotor Kesehatan | Humoris | Dapat Diandalkan Instagram: @agustiawan28 @hep.id @hep.program

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Semangat untuk Kita, Tenaga Kesehatan

18 Juli 2020   00:12 Diperbarui: 18 Juli 2020   00:08 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut saya, Wakil Rakyat Yang Terhormat boleh saja mengatakan apapun di dalam gedung parlemen. Tapi, bukankah mereka ada power bukan? mereka sangat kuat bukan. Mereka bisa memanggil Kepala Daerah, Polisi, Menteri, dan semuanya bahkan Presiden. 

Mereka punya hak imunitas juga, dimana mereka tidak bisa dituntut jika mengatakan sesuatu di gedung parlemen.

Saran saya kepada Wakil Rakyat, ada baiknya jika memang memiliki temuan dengan atau tanpa bukti ya langsung sebut saja nama rumah sakitnya di depan Menteri Kesehatan, Kapolri, Kepala Daerah dan sebagainya untuk diusut. 

Cari buktinya kalo memang sudah mencurigakan kemudian cabut izin operasional RS nya. Lagipula Yang Mulia Wakil Rakyat memiliki hak imunitas, kalau apa yang beliau beliau katakan salah kan tetap tidak bisa dituntut.

Apa yang dilaukan oleh Wakil Rakyat malah membuat keciragaan di kalangan masyarakat, bahkan kecurigaan tersebut membuat masyarakat seolah-olah tidak lagi mempercayai RS. Hal ini malah akan memperkeruh suasana, dimana masyarakat malah tidak percaya lagi dengan rumah sakit dan tenaga kesehatan.

Hal ini sungguh membuat kami tenaga kesehatan tertekan. Seolah-olah kami diadu domba dengan masyarakat Indonesia yang sedang ingin kami bantu. Kalau benar ada RS yang membayar pasien untuk menjadi pasien COVID-19, bayangkan betapa biadabnya RS tersebut, sedangkan gaji dan insentif tenaga kesehatan saja banyak yang dibayar nunggak.

Sudah banyak zona hitam di Indonesia, tapi tolong yang di atas jangan cari kambing hitam. Kita sama-sama berusaha mencari soluasi jalan keluar dari bencana wabah ini.

Kita belajarlah dari masa lalu ketika kita masih Hindia Belanda, sebuah penelitian di tahun 1970 yang menghitung ulang jumlah korban wabah flu Spanyol didapatkan jumlah korban di Hindia Belanda merupakan jumlah yang paling besar, sekitar satu setengah juta orang korban. Jangan sampai ini terjadi lagi untuk kedua kalinya.

Semangat buat kita Para Tenaga Kesehatan, ayo kita sama-sama berjuang dengan cara kita masing-masing, ada yang mengobati pasien, ada yang merawat pasien, ada yang mengantarkan pasien menggunakan ambulans, ada yang mempersiapkan makanan, ada yang menjaga pasien, ada yang mengedukasi masyarakat dan ada pula yang membersihkan kamar pasien. Semoga apa yang kita lakukan dapat menjadikan Indonesia segera selamat dari Wabah COVID-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun