Mohon tunggu...
Agus Triono
Agus Triono Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, pegiat sastra dan teater

Seorang pendidik di salah satu SMP di Purbalingga. Aktif berkesenian terutama di bidang seni sastra dan teater. sering menggunakan nama panggung Agustav Triono.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lesbumi Purbalingga Menggelar Pentas Seni Budaya

28 Januari 2022   13:00 Diperbarui: 28 Januari 2022   13:03 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Rangka Harlah Ke 96 Nahdlatul Ulama (NU)

Merdeka!

Ohoi, ucapkanlah lagi pelan-pelan

Merdeka

Kau 'kan tahu nikmatnya

Nyanyian kebebasan

Ohoi,

Lelaki boleh genit bermanja-manja

Wanita boleh sengit bermain bola

Anak muda boleh berkhutbah dimana-mana

Orang tua boleh berpacaran dimana saja

Ohoi,

Politikus boleh berlagak kiai

Kiai boleh main film semau hati

Ilmuwan boleh menggugat ayat

Gelandangan boleh mewakili rakyat

Ohoi,

Dokter medis boleh membakar kemenyan

Dukun klenik boleh mengatur kesejahteraan

Saudara sendiri boleh dimaki

Tuyul peri boleh dibaiki

Ohoi,

Pengusaha boleh melacur

Pelacur boleh berusaha

Pembangunan boleh berjudi

Penjudi boleh membangun

Ohoi,

Yang kaya boleh mengabaikan saudaranya

Yang miskin boleh menggadaikan segalanya

Yang di atas boleh dijilat hingga mabuk

Yang di bawah boleh diinjak hingga remuk

Ohoi,

Seniman boleh bersufi-sufi

Sufi boleh berseni-seni

Penyair boleh berdzikir samawi

Mubaligh boleh berpuisi duniawi

Ohoi,

Si anu boleh anu

Siapa boleh apa

Merdeka?

Puisi berjudul Nyanyian Kebebasan atawa Boleh Apa Saja karya KH Mustofa Bisri itu dibacakan oleh seniman muda asal Purbalingga, Yanuar "Gaman" Wahyudiana dengan penuh ekspresif. Pembacaan puisi tersebut menjadi pembuka acara Gelar Budaya yang diselenggarakan Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (LESBUMI) Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purbalingga dalam rangka  memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-96 NU. Kegiatan tersebut digelar di Bioskop Misbar Purbalingga, Komplek Taman Usman Janatin Purbalingga hari Sabtu malam (22/01/2022) 

Pentas seni budaya selain diisi pembacaan puisi juga pentas teater, orasi budaya, musik religi, dan seni bela diri Pagar Nusa. Dalam orasi budayanya, KH Ahmad Muhdzir, ketua PCNU Purbalingga menyampaikan bahwa agama dan budaya memang dua hal yang berbeda. Akan tetapi perbedaan ini bukanlah hal yang perlu dibenturkan. Selanjutnya kiai Muhdzir mengatakan agama bukan untuk merusak budaya bahkan budaya bisa digunakan untuk siar agama. Dia berharap kegiatan seni budaya yang diselenggarakan Lesbumi itu perlu lebih sering digelar.

Pentas Teater Lesbumi Purbalingga
Pentas Teater Lesbumi Purbalingga

Pertunjukan utama pentas malam itu adalah pentas teater Lesbumi Purbalingga. Dengan mengambil latar belakang sejarah berdirinya NU, naskah yang disusun oleh Agustav Triono, sekretaris Lesbumi Purbalingga ini cukup berhasil menggambarkan kisah berdirinya organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.

Trisnanto Budidoyo, ketua Lesbumi Purbalingga yang didapuk menjadi sutradara menyampaikan bahwa sejarah berdirinya NU cukup panjang jadi dia menggarap dengan meringkas bagian yang penting dan ditampilkan pengisah yaitu dalang. Para pemain yang terlibat yaitu Ikrom Rifai memerankan KH Hasyim Asy'ari, Agustav Triono memerankan KH As'ad Syamsul Arifin, Trisnanto Budidoyo memerankan KH Abdul Wahab Hasbullah, Aditya Verdiansyah memerankan santri serta Zulfikar sebagai dalang.

Musikalisasi Puisi
Musikalisasi Puisi

Penampil yang lain yaitu kolaborasi musikalisasi puisi yang apik oleh Ryan Rachman dan Arin Hidayat. Ryan yang juga ketua Katasapa Purbalingga ini membaca puisi yang berjudul Mahabbah sedangkan Arin Hidayat mengiringinya dengan petikan gitar. Selain itu ada penampilan yang atraktif dari seni bela diri Pagar Nusa Purbalingga. Menurut Ketua Lesbumi Purbalingga, Trisnanto Budidoyo, ke depan kegiatan pergelaran seni budaya semacam ini akan terus diselenggarakan Lesbumi Purbalingga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun