Mohon tunggu...
Agustanto Imam Suprayoghie
Agustanto Imam Suprayoghie Mohon Tunggu... Administrasi - Konsultan Komunikasi di Republik Ini

berusaha mendisiplinkan diri, dengan menjadi diri sendiri, bersikap lebih baik, selalu memandang bahwa tidak ada sebuah kelebihan tanpa kekurangan, dan tidak ada kesempurnaan tanpa kesalahan, masa depan adalah tantangan, dan itu harus ditaklukkan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

PKH: Anak Cerdas, Miskin Tuntas!

20 Februari 2019   09:27 Diperbarui: 20 Februari 2019   09:56 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seluruh keluarga di dalam satu rumah tangga berhak menerima bantuan tunai jika memenuhi kriteria kepesertaan program dan memenuhi kewajibannya. 

Persyaratan ini tergantung dari anggota keluarga yang menerima bantuan. Secara umum, persyaratan dibuat agar calon penerima bantuan dapat hadir di layanan kesehatan dan/atau di sekolah dengan akumulatif tingkat kehadiran 80-100%. 

Secara jangka pendek, PKH diharapkan mampu membantu mengurangi beban pengeluaran rumah tangga sangat miskin (dampak konsumsi langsung). Sementara, secara jangka panjang, dana tunai yang diberikan tersebut adalah investasi bagi generasi masa depan melalui peningkatan kesehatan dan pendidikan (dampak pengembangan modal manusia). 

Kombinasi bantuan jangka pendek & jangka panjang ini adalah strategi pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan bagi para penerima PKH ini selamanya.

PKH dinilai Bank Dunia  sebagai program yang efektif dan efisien untuk mengurangi kemiskinan serta menurunkan kesenjangan antarkelompok miskin. PKH juga dinilai sebagai program dengan tingkat efektivitas paling tinggi terhadap penurunan koefisien kemiskinan. 

Selain Bank Dunia, hasil penelitian lain yang dilakukan lembaga-lembaga internasional juga menunjukkan fakta bahwa PKH mampu mengangkat penerima manfaat keluar dari kemiskinan dan meningkatkan konsumsi keluarga. Bahkan, lebih luas lagi, PKH mampu mendorong para pemangku kepentingan di Pusat dan Daerah untuk melakukan perbaikan infrastruktur kesehatan dan pendidikan.

selama 12 tahun PKH diimplementasikan, penyempurnaan business process didalamnya dilakukan diantaranya dengan  penyempurnaan proses bisnis, perluasan target, dan penguatan program komplementer. Harus dipastikan bahwa KPM PKH mendapatkan subsidi BPNT, jaminan sosial KIS, KIP, bantuan Rutilahu, pemberdayaan melalui KUBE. 

Termasuk berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial lainnya, agar keluarga miskin segera keluar dari kungkungan kemiskinan dan lebih sejahtera. Jadi, intervensi yang saling-silang pada KPM ini yang sebetulnya ikut berkontribusi dalam memberikan jaminan KPM PKH terputus dari jebakan kemiskinan struktural.

Pendidikan adalah Kunci

Menjelaskan relasi  kemiskinan dan pendidikan dalam kerangka teori dapat dipahami bahwa kemiskinan adalah hambatan bagi pencapaian pendidikan pada tingkat makro maupun mikro. Pada tingkat makro, negara miskin secara umum memiliki tingkat partisipasi pendidikan (enrolment rate) yang rendah. Sementara di level mikro, anak-anak dalam rumah tangga miskin cenderung sedikit mendapat pendidikan. 

Rendahnya pendidikan, keahlian dan ketrampilan, serta minimnya pengenalan terhadap teknologi adalah hambatan sumber daya manusia yang menjadi salah satu penyebab kemiskinan selain hambatan struktural, institusional, dan keadaaan sosial budaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun