Mohon tunggu...
Agustan Ogut
Agustan Ogut Mohon Tunggu... Guru - A Father, Teacher, Reader, Writer

Menulis untuk mengikat ilmu, berbagi, dan keabadian. Semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Memandu Refleksi dan Tindak Lanjut dalam Pembelajaran dan Asesmen: Observasi Kinerja Kepala Sekolah

28 Mei 2024   22:35 Diperbarui: 28 Mei 2024   22:44 12691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata refleksi sangat populer dikalangan pendidik. Bahkan banyak di antara kita sebagai pendidik mungkin sering melakukan refleksi diri setelah melaksanakan pembelajaran.

Memandu refleksi mendalam pada warga sekolah merupakan target perilaku saya pada observasi penilaian kinerja kepala sekolah melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) pada semester 1 ini.

Pengawas sekolah melaksanakan penilaian kinerja terhadap cara saya selaku kepala sekolah memandu refleksi mendalam terhadap mebelajaran dan asesmen yang dilaksanakan pendidik selama satu semester ini.

Refleksi dapat dilaksanakan setiap saat dan kapan saja, atau minimalnya satu kali dalam satu semester. Refleksi yang dilaksanakan pada kegiatan observasi ini merupakan refleksi khusus untuk pendidik.

Di awal kegiatan observasi dan melalui slide presentasi, saya menyampaikan tujuan pertemuan refleksi pendidik di sekolah kami, SMPN 11 Palopo. Adapun tujuan kegiatan refleksi adalah di akhir kegiatan; peserta dapat memahami konsep refleksi dan dapat melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen.

Tujuan kegiatan refleksi sengaja ditentukan di awal, sebagaimana konsep dalam kurikulum merdeka, selalu saja tujuan yang ingin dicapai ditentukan lebih awal. Capaian Pembelajaran (CP) lebih awal ditetapkan oleh pemerintah sebagai arah atau tujuan dari proses pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik pada satu fasenya.

Setelah menyampaikan tujuan, saya memaparkan materi terkait refleksi dan tindak lanjut pembelajaran dan asesmen. Saya meramu materi ini dari beberapa referensi, termasuk dari PMM. Slide materinya lumayan, ada sembilan slide.

Saya memulai materi dengan menyampaikan pengertian atau arti dari refleksi. Refleksi berarti bercermin pada diri sendiri. Ibarat kita berada di depan cermin, wajah kitalah yang tampak, bukan wajah siapa-siapa. Refleksi berarti mencoba melihat wajah kita dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Refleksi pendidik berarti mendorong diri melihat kembali pada proses yang telah terjadi secara holistik atau menyeluruh. Refleksi pendidik berarti menelusuri kembali diri kita sebagai pendidik. Kekuatan, kelemahan, serta hal yang menantang dalam pembelajaran dan asesmen yang pernah kita laksanakan. Refleski juga berarti menemukan makna dari proses evaluasi yang pernah dilaksanakan.

Refleksi oleh pendidik dilakukan agar pendidik dapat;

  • Mengenali diri secara utuh.
  • Mengenali kekuatan dan kelemahan yang ada dalam diri pendidik
  • Mengatasi kelemahan
  • Mengasah kekuatan dan mencari strategi untuk mengatasi kelemahan sehingga dapat memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik.

Refleksi pendidik dilakukan untuk memotret diri pendidik itu sendiri. Refleksi pendidik tidak memotret diri siswa, sarana prasarana sekolah, apalagi ingin menyalahkan keadaan atau situasi dimana pendidik menjalankan tugas.

Satu hal yang penting kita pahami terkait refleksi adalah cara melakukan refleksi diri. Cara melakukan refleksi seperti yang saya sampaikan di kegiatan observasi ini, adalah:

  • Merefleksikan kejadian yang telah terjadi
  • Memetakan kelebihan dan kelemahan diri
  • Gunakan pertanyaan pemantik untuk menggali lebih dalam
  • Menghubungkan pengetahuan dan pengalaman dengan harapan sebagai pendidik
  • Membuat rencana perbaikan
  • Menerapkan strategi rencana perbaikan dan mengevaluasi dampak yang ditimbulkan

Refleksi diri pendidik bukan hanya mengingat apa saja yang pernah dilakukan pada pembelajaran dan asesmen. Tetapi lebih daripada itu, membuat perencanaan dan merealisasikan rencana melalui strategi yang tepat juga termasuk dalam proses refleksi. Jika refleksi tidak dibarengi dengan tindakan, sama halnya kita masih terus tenggelam dalam hayalan.

Refleksi membantu kita menjadi pemelajar yang mandiri lewat serangkaian pengetahuan dan pengalaman. Belajar tanpa refleksi sia-sia, refleksi tanpa belajar berbahaya. Refleksi dan belajar oleh pendidik sebaiknya seiring sejalan.

Sumber: School Cameraman
Sumber: School Cameraman
Dengan refleksi, kita bisa produktif karena kita dapat berkaca dengan tanggung jawab kita sebagai pendidik. Olehnya itu, kita perlu mengetahui sikap dasar kita dalam melakukan refleksi. Ada tiga sikap dasar refleksi, yaitu :
  • Dilakukan dengan sepenuh hati. Bukan terpaksa karena disuruh atau rutinitas tanpa makna.
  • Jujur dan berpikiran terbuka. Refleksi memerlukan kejujuran diri, jujur dengan perasaan, pikiran, juga berpikir terbuka dengan saran orang lain. Seseorang yang bersikap jujur dan terbuka dengan dirinya dapat memiliki kemampuan untuk belajar dan mengembangkan dirinya.
  • Rasa tanggung jawab kepada peserta didik. Sebagai pendidik, kita bertanggung jawab terhadap apa yang kita ajarkan dan dampaknya terhadap mereka sehingga selalu timbul motivasi untuk belajar dan mengembangkan diri.

Setelah menyampaikan beberapa konsep terkait refleksi, saya memandu refleksi pembelajaran dan asesmen oleh pendidik. Satu persatu tenaga pendidik menyampaikan refleksi pembelajaran dan asesmen yang pernah mereka lakukan di semester genap ini.

Untuk membantu mereka berefleksi, saya menyiapkan beberapa pertanyaan refleksi, di antaranya:

  1. Apa tujuan bapak/ibu mengajar semester ini?
  2. Apa yang bapak/ibu sukai dari proses pembelajaran semester ini?
  3. Aspek/hal apa dalam pengajaran dan asesmen yang berhasil?
  4. Aspek/hal apa dalam pengajaran dan asesmen yang perlu peningkatan?
  5. Apa yang perlu Bapak/ibu lakukan untuk perbaikan semester berikutnya?
  6. Apa saja tantangan terbesar yang dihadapi pada semester ini?
  7. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

Mereka sangat termotivasi menyampaikan refleksinya secara lisan. Sekiranya semua peserta refleksi menyampaikan pendapatnya berdasarkan pertanyaan refleksi tersebut, tentu banyak menyita waktu. Sehingga, selaku pemandu refleksi, saya meminta beberapa orang saja menyampaikan refleksinya dari setiap poin pertanyaan. Refleksi membuat mereka jujur dan bersikap terbuka.

Pada kegiatan kinerja ini, kami juga meminta pengawas sekolah, selaku tim penilai kinerja untuk menyampaikan respon terhadap apa yang kami presentasikan. Beliau bapak Lukman, S.Pd. juga selaku Kordinator Pengawas (Korwas) SD dan SMP sederajat Kota Palopo menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan refleksi ini.

Di akhir kegiatan refleksi, saya membagikan lembar refleksi kepada setiap pendidik yang hadir pada saat itu. Lembar itu berisi daftar pertanyaan yang akan mereka jawab nantinya. Saya memberi batas waktu sampai satu pekan untuk menjawab pertanyaan refleksi tersebut. Lembar refleksi ini, juga sebagai dokumen penting yang dapat digunakan sebagai bahan refleksi dan observasi bagi kepala sekolah.

Refleksi pendidik memang memotret diri pendidik itu sendiri. Tapi, akhir dari semua itu adalah untuk peningkatan kompetensi dan karakter peserta didik. Pendidik berefleksi, merencanakan, serta mengimplementasikan rencana untuk memberikan pembelajaran terbaik untuk peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun