Demikian juga, peserta didik yang kurang aktif dalam satu mata pelajaran, biasanya juga tidak aktif pada mata pelajaran lain. Atau sebaliknya, mereka tidak aktif mengikuti pelajaran pada mata pelajaran tertentu saja.
Inilah semua perlu adanya identifikasi karakteristik peserta didik agar kita terhindar dari pelebelan negatif terhadap sikap mereka.
2. Merancang modul ajar yang berpihak pada peserta didik
Setelah mengetahui seberapa jumlah beserta identitas peserta didik yang kurang aktif, langkah selanjutnya adalah merangcang pembelajaran yang berpihak pada mereka. Tahap ini, pendidik membutuhkan data hasil observasi yang telah dilakukan pada langkah pertama tadi.
Pendidik menyusun modul ajar dengan memerhatikan karakteristik, kebutuhan belajar peserta didik, dan kondisi lingkungan satuan pendidikan. Modul ajar memuat materi dan kompetensi yang perlu dicapai oleh peserta didik. Di dalamnya juga termuat pendekatan, strategi mengajar, serta lembar kerja sebagai tugas-tugas mereka dalam kegiatan pembelajaran pada saat itu. Perancangan ini sangat perlu memerhatikan kebutuhan belajar, kondisi murid, dan karakteristik satuan pendidikan.
Modul ajar perlu memperhatikan gaya belajar mereka yaitu visual, auditori, ataukah kinestetik. Kalau peserta didik suka belajar dengan cara menonton, maka bahan ajar sebaiknya dipaparkan dalam bentuk gambar, slide, atau menonton vidio. Begitu juga, dengan auditori dan kinesetetik, semuanya perlu disesuaikan dengan gaya belajar mereka agar mereka dapat aktif dalam pembelajaran.
Selain gaya belajar, bakat minat peserta didik tidak kalah pentingnya harus diketahui oleh pendidik. Ada peserta didik yang suka dengan olah raga, seni, dan rekreasi. Jika merancang pembelajaran sesuai dengan bakat minat mereka, sudah bisa dipastikan bahwa mereka akan suka belajar. Ada kesesuai dalam diri mereka dengan pembelajaran yang akan mereka lakoni.
Kesiapan belajar peserta didik juga tidak perlu disepelekan dalam menyusun modul ajar. Dalam satu kelas, pada umumnya peserta didik memiliki kompetensi yang berbeda. Untuk melibatkan mereka secara aktif dalam pembelajaran, pendidik perlu merancang pembelajaran sesuai dengan kemampuan mereka.
Jika mereka belum sanggup memasuki materi tertentu, mereka tidak perlu dipaksakan. Pendidik perlu memerhatikan kemampuan yang dimiliki peserta didik saat itu untuk memasuki materi selanjutnya. Ada kesinambungan pemahamal awal peserta didik dengan materi yang mereka akan pelajari. Mereka betul-betul siap menerima materi selanjutnya sehingga mereka juga akan aktif belajar.
Modul ajar yang dirancang tersebut bukanlah hal paten. Tetapi, bisa berubah setiap saat, sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik, serta tanpa mengabaikan kondisi satuan pendidikan.
3. Lesson study learning community styleÂ