Dengue virus ditularkan (atau disebarkan) sebagian besar oleh nyamuk Aedes, khususnya tipe nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini biasanya hidup di antara garis lintang 35° Utara dan 35° Selatan, di bawah ketinggian 1000 m. Nyamuk-nyamuk tersebut lebih sering menggigit pada siang hari.Satu gigitan dapat menginfeksi manusia.Â
Dengue bisa mengancam jiwa pada pasien dengan penyakit kronis (jangka panjang), seperti diabetes dan asma.
Yang saya alami :
awal sakit,
di suatu hari Selasa, saya merasa badan saya kurang fit, (tadinya saya merasa, mungkin karena kecapekan karena aktifitas olahraga sehari sebelumnya) karena sudah terbiasa, di saat badan tidak fit, seperti akan flu, maka kerokan jadi 'first aid', pertolongan pertama, dan benar badan saya setelah di kerokin terasa lebih enak dan enteng, dibarengi minum paracetamol sebagai pencegah sympton demam. Tapi ada satu hal yang sangat menyiksa : sakit kepala, kepala saya nyeri rasanya cekot-cekot, nyut-nyutan, sungguh menyiksa sekali.
Hari Rabu, saya memeriksakan diri ke salah satu RS dekat rumah, saya ceritakan apa yang saya alami, oleh dokter di cek/periksa standar, tekanan darah, suhu tubuh, detak jantung dan diberi beberapa obat dan vitamin, Sistenol (pencegah sympton demam + pereda sakit kepala) dengan pesan harus banyak minum dan jika 3 hari masih pusing dan demam, kembali kontrol lagi untuk cek darah, dan diberi surat ijin istirahat selama 3 hari. selanjutnya, sepanjang hari selama sakit hanya dilewati dengan tiduran karena memang kepala rasanya nyeri sekali, berdenyut-denyut, cekot-cekot. sambil berusaha minum banyak.
Hari Rabu Malam dan Kamis Malam, ketika tidur malam, tiba-tiba badan saya menggigil, dan benar2 menggigil, serta kaos saya basah kuyup (efek dari paracetamol pereda demam) Hari Jumat, merasa badan saya agak baikan tidak demam lagi, tadinya berniat ingin masuk kerja, saya urungkan karena kepala masih terasa kadang sakit, cekot-cekot di kepala kadang muncul kadang hilang...
kontrol/cek darah
Diingatkan berulangkali oleh istri untuk kontrol ke RS, akhirnya sore hari dengan agak malas (merasa sudah tidak demam, sudah baikan), terpaksa berangkat ke RS untuk kontrol dan cek darah .Â
Ketika kontrol, bertemu dengan dokter yang bertugas, saya sampaikan bahwa saya tidak demam lagi, hanya masih terganggu dengan sakit kepala yang kadang muncul dan hilang dengan sendirinya, di cek/periksa standar, cek tekanan darah, suhu badan, detak jantung. semua baik. karena semua baik normal, dokter bilang, 'bapak kesini untuk cek darah, coba di cek di lab ya pak', sambil diberi pengantar untuk cek darah.
Saya dengan ogah-ogahan menuju lab, bukan karena takut disuntik dan diambil darahnya, tapi karena merasa badan saya sudah baikan. Di ruang lab, petugas lab sudah menyiapkan peralatan, dari spuit suntik untuk mengambil darah dan tabung kecil untuk menampung darah yang diambil dari vena, saya menyodorkan lengan kiri untuk diambil darah, ketika disuntik dipembuluh vena, darah saya agak susah/lambat tersedot kedalam spuit, dan darah saya berwarna gelap mendekati warna merah kehitaman, saya berujar, 'lho darahnya koq item banget', 'bapak sepertinya kurang banyak minum' petugas lab menyahut. akhirnya pengambilan darah selesai, dan dipersilahkan menunggu hasil dari cek darah.