Ini hanyalah tulisan, seorang yang bersyukur dapat melewati perjuangan karena sakit terjangkit Demam Berdarah Dengue.
Jika ada (yang mungkin maksudnya bercanda atau sekadar menghibur) "sama nyamuk kecil aja kalah",
ingin rasanya menonjok mulut, 'napuk cangkem', itu.
karena masalahnya bukan si nyamuk, tapi virus dengue yang dibawa si nyamuk.
Ya, karena tak perlu banyak, cukup 1 (satu) ya, hanya 1 (satu) gigitan nyamuk Aedes Aegypti, yang tidak kita sadari,
dan ketika kita sadar digigit nyamuk, nyamuknya sudah gendut oleh darah kita, nyamuknya kita cablek/tampar pun mati, tapi si virus dengue sudah terlanjur masuk ke sistem tubuh kita, menginfeksi sistem peredaran darah kita, yang mengakibatkan trombosit turun dan hematokrit naik, artinya darah makin mengental, makin membeku hingga akibat paling fatal bila tidak ditangani dengan baik adalah tidak terselamatkan.
sebelum melanjutkan, ada baiknya kita mengetahui tentang DBD, salah satu referensi sederhana, bisa di baca di https://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah_Dengue
saya tuliskan ringkasan :
Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Beberapa jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus dengue. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti campak; dan nyeri otot dan persendian.
Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku). Yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.
BELUM ADA vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus dengue tersebut. Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dia dapat pulih hanya dengan meminum cukup cairan, selama penyakitnya tersebut masih ringan atau tidak parah. Â Jika seseorang mengalami kasus yang lebih parah, dia mungkin memerlukan cairan infus (cairan yang dimasukkan melalui vena, menggunakan jarum dan pipa infus), Â atau transfusi darah (diberikan darah dari orang lain).Â