Mohon tunggu...
Agussyahril SPd
Agussyahril SPd Mohon Tunggu... Guru - pribadi

Membumikan Literasi di Kilometer Nol Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Literasi SMPN 2 Sabang

7 Maret 2020   16:30 Diperbarui: 7 Maret 2020   16:34 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IGI KOTA SABANG MELAKSANAKAN LITERASI SEKOLAH di SMP NEGERI 2, SABTU, 7 MARET 2020

Kota Sabang - Sekolah merupakan garda terdepan yang memiliki peran penting dalam mengembangkan motivasi dan kreativitas siswa juga guru untuk mendongkrak literasi bangsa Indonesia. Pengembangan keunggulan di sekolah dalam literasi, dapat dimulai dari membaca dan menulis. 

Hal ini menggambarkan bahwa gerakan literasi sekolah tidak sekadar rutinitas mengarahkan peserta didik hanya untuk membaca. Akan tetapi setelah mereka membaca maka diharapkan kepada mereka juga bisa menghasilkan tulisan tentang apa yang baru saja dia baca, baik dia membaca buku maupun membaca tentang keadaan alam semesta dan lingkungan sekitarnya.

Gerakan literasi sekolah yang dilaksanakan oleh IGI Kota Sabang pada hari Sabtu tanggal 7 Februari 2020 merupakan gerakan dan langkah pertama IGI Kota Sabang sejak dilantik oleh Ketua Wilayah IGI Provinsi Aceh yaitu bapak Drs. Imran. 

Adapun IGI Kota Sabang dilantik bersamaan dengan acara Launching dan Bedah Buku Guru, Siswa, Penilik dan Kepala sekolah serta buku PAUD pada tanggal 4 Februari 2020, adapun yang menjadi ketua IGI kota Sabang adalah Agussyahril, S.Pd yang bertugas sebagai guru di SMPN 2 Sabang, Sekretaris Kilawati, S.Pd, dan Bendahara Sri Menanti, S.Pd yang didukung oleh beberapa bidang lainnya.

Dalam pelaksanaan literasi sekolah, IGI Kota Sabang mengambil tema "Membumikan Literasi di Kilometer Nol Indonesia".  Kegiatan ini dapat melahirkan karya otentik dari siswa dan siswi SMP Negeri 2 Sabang. 

Siswa dan siswi SMP Negeri 2 Sabang sangat antusias mengikuti kegiatan literasi pada pagi hari ini, cuaca yang sangat mendukung tidak hujan dan tidak juga panas. Literasi kita laksanakan dihalaman sekolah yang diikuti oleh lebih kurang 280 siswa terdiri dari kelas 7, 8, dan 9. Kegiatan ini dilakukan hanya 30 menit saja.

Pertama-tama sambutan oleh wakil kepala SMPN 2 Sabang yaitu ibu feirawati, S.Pd. beliau sangat mengapresiasi kegiatan perdana yang dilaksanakan oleh IGI Kota Sabang yang langsung diadakan di SMPN 2 Sabang, beliau juga mengharapkan kepada para siswa untuk tetap tertib dalam mengikuti kegiatan sehingga dalam waktu yang singkat nantinya para siswa dapat menghasilkan karya sendiri. 

Setelah pembukaan, dilanjutkan pengarahan oleh ibu Kilawati tentang literasi dan selanjutnya penyampaian materi sekaligus yang menjadi motivator utama kegiatan literasi hari ini adalah ibu Mutia Ulfa.

Penyampaian materi yang mudah dipahami, membuat para siswa antusias mendengarkan motivasi literasi pagi ini. Selanjutnya diberikan kesempatan kepada siswa untuk menuliskan inspirasi apa yang mereka miliki saat itu.

Para siswa langsung mengambil kertas dan pulpen untuk menuliskan apa yang mereka pikirkan, baik tentang dirinya, ibunya, gurunya, temannya dan lingkungannya. Adapun tulisan yang diharapkan boleh berupa puisi, pantun, cerita, anekdot atau dongeng. 

Para siswa memamfaatkan waktu yang hanya diberikan 10 menit untuk menulis dengan antusiasnya memulai tulisan dengan menulis nama sendiri terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan menuliskan karya nyata mereka di pagi yang cerah ini.

Sebelumnya, motivator sudah memberikan arahan kepada siswa bahwa jika tulisannya bagus, maka akan dikumpulkan dan akan dijadikan buku dengan dicantumkan nama-nama siswa yang karyanya terpilih. 

Ternyata hal ini memberikan kekuatan besar kepada siswa, semangat yang luar biasa tumbuh dengan harapan karya mereka bisa diterbitkan. Dari 280 peserta literasi, lebih kurang 265 siswa ikut mengumpulkan karyanya. Cuma 15 orang saja yang tidak mengumpulkan hasil karya atau tulisannya. 

Disini dapat kita lihat bahwa, bukan peserta didik yang harus disalahkan, melainkan guru yang harus disegarkan kembali pola pikir serta arah kemajuan pendidikan yang diinginkan pada masa sekarang. Kita ketahui bahwa guru saat ini pada umumnya adalah guru-guru masa lalu, tapi siswa yang diajarkan adalah siswa-siswa milenial.

Setelah pengumpulan hasil karya siswa, maka sebagai bentuk apresiasi IGI kepada siswa-siswi dipersilakan untuk membacakan karya mereka didepan teman-teman mereka. Adapun pembacaan karya yang sudah ditulis diwakili oleh satu siswa putra dan satu siswa putri

dokpri
dokpri
Muhammad Abil mewakili siswa putra sedang membacakan puisi  berjudul ibu hasil karyanya sendiri

dokpri
dokpri
Nabila Balqis mewakili siswa putrisedang membacakan puisi hasil karyanya berjudul mamaku sayang

dokpri
dokpri
Ketua IGI Kota Sabang sedang memberikan nasehat dan renungan kepada para siswa dan siswi SMPN 2 sabang, banyak siswa dan siswi yang     meneteskan air mata karena materi nasehatnya tentang ibu  pada saat melaksanakan  gerakan literasi sekolah

Sekolah tidak hanya menyediakan perpustakaan dengan fasilitas buku-buku yang menarik dan desain ruangan perpustakaan yang ramah dan nyaman, tetapi pembelajaran di sekolah pun dimanfaatkan untuk meningkatkan literasi siswa. "Pada zaman sekarang yang dikenal dengan siswa milenial pada era revolusi 4.0,  literasi menjadi keniscayaan. 

Kompetensi literasi yang baik akan dapat mencegah berbagai pihak, siswa, guru untuk mengkonsumsi berita-berita palsu tanpa melakukan kritik terhadap suatu berita hoaks. 

Warga sekolah pun jadi tidak mudah terprovokasi oleh berita palsu," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Kota Sabang ibu Desiana, S.Pd., M.Pd dalam acara Peluncuran dan Bedah  Buku Karya Siswa, Guru, Penilik dan Kepala Sekolah di Aula Kantor Walikota Sabang, selasa (4/2/2020).

IGI Kota Sabang akan memeriksa tulisan siswa yang telah dikumpulkan, nantinya akan kita ketik dengan baik sesuai dengan kaedah penulisan yang betul serta di redaksikan kembali oleh beberapa guru yang tergabung dalam IGI Kota Sabang dan direncanakan karya-karya siswa ini akan kita terbitkan dengan cara meminta dukungan sekolah dan dinas pendidikan. 

Hal ini dilakukan untuk menjaga agar para siswa yang telah menulis dengan baik tidak terbunuh inspirasinya, mereka dipastikan merasa senang jika nama mereka tercantum dibuku, dan mereka bisa membanggakan diri mereka sendiri. 

Karya siswa yang kami poles untuk di kumpulkan menjadi cerpen atau puisi. Hal ini mendorong mereka terus terinspirasi untuk menulis. Dengan demikian diharapkan oleh IGI Kota Sabang agar kegiatan ini tidak hanya sebagai semboyan saja akan tetapi dengan kita berliterasi disekolah, maka semua warga sekolah termasuk siswa dan guru menjadi manusia-manusia yang cerdas, dapat menangkal hoaks dan yang paling penting adalah menjadi manusia yang literet.

Oleh: Agussyahril, S.Pd

Ketua IGI Kota Sabang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun