ESSAY PENULISAN KARYA ILMIAH
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING MENGGUNAKAN E-LEARNING DI MASA PANDEMI COVID-19
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Putu Nanci Riastini, S. Pd, M.Pd.
Oleh :
Luh Armita Cahya Lestari (2111031133) Made Devi Adriyani (2111031382)
1. Latar Belakang
Dunia saat ini sedang mengalami kondisi tidak baik yang disebabkan oleh virus yang berasal dari Wuhan, China yang dinamakan dengan Covid-19. (WHO, 2020) menyatakan bahwa virus ini penularannya sangat cepat dan dapat menyebabkan kematian.Â
Indonesia juga termasuk negara yang terpapar virus covid-19, Covid-19 masuk ke Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Virus ini menyerang infeksi saluran pernapasan seperti batuk dan pilek namun sifatnya lebih mematikan.Â
Berdasarkan data Coronavirus Casses menyatakan 2.176.744 Pasien yang terpapar virus ini dan beberapa meninggal dunia sehingga wabah penyebaran virus ini disebut dengan pandemi Covid-19 dunia.Â
Penyebaran virus Covid-19 bisa terjadi ditempat umum atau kerumunan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan penyebaran virus ini melalui kontak fisik seperti berjabat tangan, bahkan dengan saling berbicara saja virus ini dapat tersebar.Â
Penyebaran virus ini dapat dicegah dengan menaati protokol kesehatan. Dengan cara melakukan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, mengurangi kegiatan diluar rumah).Â
Akibat adanya kasus Covid-19 di Indonesia update terakhir menurut web resmi pada hari Senin, 04 Mei 2020 korban meninggal dunia sebanyak 864 jiwa, terkonfirmasi terpapar Covid-19 sebanyak 11.587 jiwa, Jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 238.178 sedangkan jumlah PasienÂ
Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 24.020 dan yang telah sembuh sebanyak 1.954 jiwa. Akibat dari pandemi Covid-19 pemerintah mengeluarkan kebijakan baru demi menghentikan penyebaran Covid-19 yaitu mengimplementasikan ajakan masyarakat untuk melaksanakan Physical Distancing atau memberi jarak dengan orang lain sejauh satu meter dan menghindari kerumunan dan berbagai acara pertemuan yang menimbulkan kerumunan.Â
Selain itu pemerintah juga menerapkan kebijakan untuk Dirumah Saja seperti kerja dirumah atau Work From Home (WFH) dan kegiatan apapun yang menyebabkan kerumunan ditiadakan dan diganti dengan media online (daring).Â
Setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk Dirumah Saja, Kemendikbud, 2020 juga mengeluarkan Surat Edaran tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.Â
Isi dari surat ini salah satunya adalah meliburkan kegiatan belajar mengajar tatap muka dan diganti dengan pembelajaran berbasis jaringan (Daring) via E-learning yang dapat digunakan berbagai instansi pendidikan.Â
Situasi pendidikan pada masa pandemi Covid-19 ini berlangsung pembelajaran daring sejak 17 Maret 2020 yang dikeluarkan melalui surat edaran Kemendikbud hingga saat ini per tanggal 4 Mei 2020.Â
Pada kondisi seperti ini semua guru atau tenaga pendidik diharuskan untuk mengganti pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis E-learning atau melalui mediaonline.Â
Berbagai platform digunakan untuk melakukan pembelajaran sehingga perlu didukung dengan fasilitas pembelajaran yang baik dan pemanfaatan teknologi informasi (Rusman, 2019).Â
Dalam kondisi ini bukan hanya tenaga pendidik yang diwajibkan untuk memanfaatkan teknologi, akan tetapi siswa juga diwajibkan untuk memanfaatkan teknologi sebagai media belajar, maka dari itu siswa diwajibkan menggunakan smartphone dengan efektif untuk mendukung proses pembelajaran.Â
Pembelajaran daring menggunakan e-learning merupakan hal yang paling efektif saat ini untuk memutus penyebaran Covid-19 serta menjaga kesehatan keselamatan jiwa guru dan siswa dari terpaparnya virus tersebut.Â
Pembelajaran daring memiliki dampak positif yaitu pengalaman dan pemanfaatan teknologi dalam hal positif.Â
Pembelajaran daring membawa perubahan dalam sistem pendidikan, materi yang akan diajarkan, pembelajaran yang dilakukan serta hambatan- hambatan yang dihadapi baik oleh guru, siswa dan penyelanggara pendidikan.Â
Pembelajaran daring selain untuk memutus penyebaran Covid-19 diharapkan mampu menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan kemandirian pembelajaran yang memungkinkan siswa pelajari materi pengetahuan yang lebih luas di dalam dunia internet sehingga menimbulkan kekreatifan siswa dalam mengetahui ilmu pengetahuan dan dapat mengimplementasikan kebijakan Kurikulum2013.Â
Situasi pandemi Covid-19 seperti ini, pembelajaran daring diatur melalui Surat Edaran Kemdikbud mengenai Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19 terdapat kebijakan yaitu pembelajaran daring guna memberikan sebuah pengalaman belajar yang sangat bermakna, tidak menjadi beban dalam menyelesaikan semua kurikulum untuk kelulusan, pembelajaran dititik beratkan pada pengembangan kecakapan hidup yaitu tentang pandemi Covid-19 dan pembelajaran tugas dapat divariasi antar siswa, mengikuti bakat dan minat serta keadaan masing-masing termasuk meninjau kembali kesenjangan fasilitas belajar yang dimiliki dirumah.Â
Pembelajaran daring pada mata pelajaran menimbulkan suatu problematika karena pada hakikatnya Pembelajaran adalah yang mencantumkan konsep abstrak dan kejadian yang memerlukan observasi, hingga siswa diharuskan memahami apa yang dapat dipelajari.Â
Pembelajaran daring menimbulkan hambatan bagi siswa yang tidak mengerti pelajaran sehingga mengalami kesulitan dalam belajar, selain itu terdapat Praktikum yang bertujuan untuk lebihmemperjelas materi ajar yang dapat diamati secara langsung.Â
Namun dengan tiadanya pembelajaran tatap muka membuat siswa menjadi tidak dapat mengerti secara langsung danfokus pada pembelajaran terpecah.Â
Hal ini menjadi tantangan seorang guru dalam menerapkan kebijakan dalam pembelajaran agar siswa tetap fokus dalam belajar, selain itu juga kreativitas guru dalam menggunakan strategi pembelajaran maupun metode pembelajaran untuk menarik perhatian siswa agar tetap mengikuti pembelajaran dan menghasilkan hasil belajar yang maksimal.Â
Dalam pembelajaran daring guru juga memiliki hambatan yaitu banyak siswa yang sengaja tidak mengikuti pembelajaran daring disebabkan tidak memiliki kuota internet untuk mengakses pembelajaran sehingga siswa tersebut tertinggal dan tidak mendapatkan nilai selain itu masih ada beberapa siswa yang tidak memiliki fasilitas seperti smartphone untuk melakukan kegiatan pembelajaran.Â
Hal ini membuat guru menjadi bimbang dalam memberikan nilai dan kebijakan karena masih banyak kendala yang belum dapat diselesaikan, sedangkan hambatan bagi seorang siswa yaitu pembelajaran yang sulit untuk dipahami karena pembelajaran daring siswa dituntut untuk mencari dan mengembangkan lebih luas ilmu pelajaran secara mandiri. Sedangkan belajar dirumah tidak menjamin siswa untuk belajar karena terkadang siswa asik dengan kegiatan dirumah sehingga lupa untuk ikut pembelajaran daring.Â
Pembelajaran daring menjadi pembelajaran yang kurang efektif apabila masih banyak terdapat hambatan-hambatan yang terdapat pada guru dan siswa. Disebabkan pembelajaran daring sedang berlangsung dan dapat ditinjau dengan mengetahui efektivitas pembelajaran daring menggunakan E lerning di masa pandemic covid- 19
PEMBAHASAN
Menurut Hidayat (1986) efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai.Â
Dimana semakin besar presentase target yang dicapai, maka semakin tinggi efektivitasnya. Sedangkan Handoko (1997:7) menjelaskan bahwa efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan.
Efektivitas tingkat kemampuan untuk mencapai tujuan dengan tepat dan baik (Devung, 1988:25).
Steers (1985:87) menjelaskan bahwa efektivitas adalah jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumbernya, serta tanpa memberi tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaannya.Â
Dalam proses pembelajaran diperlukan perencanaan yang matang, pembuatan perangkat pembelajaran, pemilihan strategi, media, model pembelajaran, hingga evaluasi pembelajaran yang semua itu saling berkesinambungan.Â
Perlu menggunakan model -- model pembelajaran yang efektif dan inovatif agar dalam pembelajaran yang dilakukan dapat lebih efektif dan berjalan dengan lancar.Â
Penggunaan model pembelajaran tersebut juga disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan sehingga kesesuaian antara keduanya dan semua komponen menjadi efektif. Salah satu efektivitas belajar adalah tercapainya sebuah tujuan pembelajaran. Jika tujuan pembelajaran tercapai secara maksimal maka dapat dikatakan pembelajaran mencapai efektivitasnya.Â
Di samping itu, keterlibatan siswa secara aktif menunjukkan efisiensi pembelajaran. Proses belajar mengajar dikatakan efektif apabila pembelajaran tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan serta siswa dapat memahami materi pelajaran dan mempraktekkannya.Â
Metode dan strategi pembelajaran kini mengalami pergantian dengan mengarah pada perubahan paradigma pendidikan. Hal itu berpengaruh pada fungsi pendidik sebagai fasilitator, mediator dan motivatordalam proses pembelajaran.Â
Guru selalu dianggap sebagai pusat pembelajaran, akan tetapi sekarang telah berubah menjadi siswa sebagai pembelajaran itu sendiri. Salah satu penyebabnya antara lain adalah faktor pesatnya kemajuan teknologi informasi mengharuskan terjadinya perubahan paradigma proses pembelajaran yang dilaksanakan seluruh siswa.
Menurut Koran (2002) E-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.Â
Hartley (2001) menjelaskan bahwa Elearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan lain.Â
Rosenberg (2001) menekankan bahwa E-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. E-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis.Â
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan materi pelajaran, peserta didik dengan guru atau instruktur maupun peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan -- bahan belajar setiap saat dan berulang -- ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.Â
Di dalam E-learning, yang mengambil peran guru adalah sistem dan panduan -- panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer E-learning dan pemrogram. Kelebihan penerapan e-learning secara umum :
Dapat diakses dengan mudah
Cukup menggunakan smartphone atau perangkat teknologi lain seperti laptop yang terhubung dengan internet Anda sudah bisa mengakses materi yang ingin dipelajari. Dengan menerapkan e-learning Anda dapat melakukan kegiatan pembelajaran di mana saja, kapan saja.
Biaya lebih terjangkau
Tentunya, kita semua ingin menambah ilmu pengetahuan tanpa kendala keuangan. Dengan bermodalkan paket data internet, Anda dapat mengakses berbagai materi pembelajaran tanpa khawatir ketinggalan pelajaran apabila tidak hadir. Disarankan Anda mendaftar member dalam e-learning karena biaya member lebih murah dibandingkan mengikuti les atau kursus di pembelajaran.
Waktu belajar fleksibel
Biasanya kebanyakan orang yang ingin belajar lagi tidak memiliki waktu yang cukup. Salah satu alasannya mungkin karena waktu Anda sudah digunakan untuk bekerja. Pembelajaran berbasis digital atau e-learning ini adalah solusinya. Waktu untuk belajar bisa dilakukan kapan saja tanpa terikat dengan  jam belajar.
Wawasan yang luas
Dengan menerapkan e-learning, tentunya Anda akan menemukan banyak hal yang semula belumAnda ketahui. Hal ini disebabkan beberapa materi pelajaran yang tersedia pada e- learning belum tersedia dalam media cetak seperti buku yang sering digunakan dalam metode belajar-mengajar konvensional. Berbeda dengan pembelajaran melalui tatap muka yang dilakukan dengan membaca buku
Kekurangan penerapan e-learning:
Keterbatasan akses internet salah satu kekurangan metode pembelajaran e-learning adalah terbatasnya akses internet. Jika Anda berada di daerah yang tidak mendapatkan jangkauan internet stabil, maka akan sulit bagi Anda untuk mengakses layanan e-learning.Â
Hal ini tentunya masih banyak terjadi di Indonesia mengingat beberapa daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) masih belum terjangkau akses internet.Â
Selain itu, harga pemakaian data internet juga masih dirasa cukup mahal untuk beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan kemampuan untuk memanfaatkan e- learning masih dianggap sebagai suatu keistimewaan.
Berkurangnya interaksi dengan pengajar Beberapa metode pembelajaran e-learning bersifat satu arah. Hal tersebut menyebabkan interaksi pengajar dan siswa menjadi berkurang sehingga akan sulit bagi Anda untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai materi yang sukar dipahami
Pemahaman terhadap materi materi yang diajarkan dalam e-learning direspon berdasarkan tingkat pemahaman yang berbeda- beda, tergantung kepada kemampuan si pengguna. Beberapa orang mungkin dapat menangkap materi dengan lebih cepat hanya dengan membaca, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama sampai benar- benar paham. Bahkan ada juga yang membutuhkan penjelasan dari orang lain agar dapat memahami materi yang dipelajari.
Minimnya Pengawasan dalam Belajar Kurangnya pengawasan dalam melakukan pembelajaran secara daring membuat pengguna e- learning kadang kehilangan focus. Dengan adanya kemudahan akses, beberapa pengguna cenderung menunda-nunda waktu belajar. Perlu kesadaran diri sendiri agar proses belajar denganmetode daring menjadi terarah dan mencapai tujuan
E-learning memberikan siswa akses mudah ke pendidikan di mana pun mereka berada. Selain itu, E-Learning juga menawarkan proses pembelajaran optimal yang sesuai dengan setiap kebutuhan siswa. E-learning juga memiliki beberapa manfaat yaitu :Â
Pengalaman Belajar yang Lebih Praktis dan Menyenangkan
Belajar di kelas terkadang bisa membosankan dan membuat siswa stres sehingga materi pembelajaran yang diberikan oleh pengajar menjadi tidak efektif. Tetapi, melalui E- Learning, proses belajar menjadi lebih fleksibel dan nyaman sehingga meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
 Siswa dapat mengakses materi E-Learning nya kapan pun dan di mana pun menggunakanberbagai jenis gadget yang mereka miliki. Mereka dapat mengulang materi apa pun sesuka hati jika mereka belum benar-benar memahaminya. Siswa juga dapat memilih materi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
Pendekatan yang Lebih Personal ke Setiap Siswa
Kita semua tahu bahwa sulit bagi seorang pengajar untuk memenuhi kebutuhan unik setiap siswa, apalagi ketika ada banyak siswa dalam satu kelas. E-Learning memungkinkan pengajar untuk beralih dari model pembelajaran "satu untuk semua" ke model pembelajaran yang terfokuspada kebutuhan setiap siswa. Dengan sistem pembelajaran yang bertahap dan dan format konten yang beragam, pengajar dapat memberikan pengalaman belajar yang unik dan personal, yang tidak dapat dilakukan di kelas tradisional.
Performa Siswa Dapat Dimonitor dengan Lebih Mudah
E-Learning memberikan kemampuan bagi pengajar untuk melacak kemajuan siswa dan memastikan bahwa mereka memenuhi pencapaian kinerja mereka. Misalnya, jika siswa tidak berhasil lulus dalam ujian online mereka, maka pengajar dapat menawarkan mereka metodepembelajaran yang lebih sesuai dengan kepribadian mereka sehingga mereka akan lebih mudah menyerap materi pembelajaran dan pada akhirnya meningkatkan performa belajar mereka.Â
Sistem E-Learning yang canggih menyediakan fitur alat pelaporan dan analisis yang juga memungkinkan pengajar untuk menentukan area E-Learning mana yang masih kurang dan mana yang sudah sangat baik. Jika misalnya ada banyak siswa Anda yang kesulitan dalam menguasai materi pembelajaran tertentu misalnya, maka pengajar dapat mengevaluasinya dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
Menghemat Biaya Pembelajaran
E-Learning memungkinkan lembaga pendidikan untuk mengurangi biaya tenaga pengajar, peralatan kelas, penyewaan situs pelatihan online, dan percetakan buku. Lembaga pendidikan tidak perlu menghadirkan tenaga pengajar yang berbeda untuk setiap kelas, mencetak ratusan buku, dan merenovasi ruangan kelas.
Database Siswa yang Terpusat
Seluruh informasi detail mengenai siswa disimpan dalam satu sistem terpusat secara aman. Sekolah dapat menentukan siapa saja yang bisa mengakses data siswa. Biodata, kelas yang diikuti, tugas dan ujian yang diselesaikan, status pembayaran mereka, dan berbagai aktivitas pembelajaran mereka, semuanya dapat dengan mudah dipantau dalam satu layer.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapat dari pembahasan di atas yaitu dalam keadaan seperti sekarang ini pembelajaran daring menggunakan e-learning sudah cukup efektif. E- learning juga memiliki banyak manfaat yang mempermudah proses pembelajaran. E- learning juga memiliki banyak kelebihan, namun e-learning juga memiliki beberapa kekurangan. Dengan menggunakan e-learning guru dengan siswa bisa belajar mengenai perkembangan teknologi.Â
Semangat siswa dalam belajar juga akan meningkat, karena sistem pembelajaran menggunakan e-learning sangat menyenangkan dan juga praktis. Kemajuan teknologi juga memberikan dampak besar terhadap perkembangan pendidikan, para pendidik memanfaatkanya untuk mempermudah proses belajar mengajar serta meningkatkan kualitas pendidikan.Â
Efektivitas adalah jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumbernya, serta tanpa memberi tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaannya. E-learning merupakan jenis belajar mengajar yang meggunakan media internet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H