Mohon tunggu...
AGUS SUWARNO
AGUS SUWARNO Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik yang senang membaca dan menulis

Kang Guru dari lereng gunung Slamet, Banyumas,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akhir Perjalanan Si Blendong

6 Agustus 2021   00:31 Diperbarui: 6 Agustus 2021   00:32 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akhir hayat si Blendong

 " Ya sudah, Blendong saja !."Saut Mbok Marni."Oh ya Kang, uang untuk Si Bendot  besok ya!, kambingnya dibawa ke masjidnya pagi sebelum penyembelihan ". 

" Ya Mbok, uangnya tidak usah tergesa-gesa. Sekalian saja uangnya pas nganter Bendot ". Kata Kang Darto. " Ya sudah aku pulang dulu. Ingat ya si Blendong jangang dijual ke orang lain." kata Mbok Sarti mengingatkan. " Sip Mbok." Jawab Kang Darto sambil menunjukkan jempolnya.

Mbok Sarti adalah langganan Kang Darto saat membutuhkan hewan kurban. Biasanya Mbok Sarti sudah memilih kambing kurban beberapa bulan sebelum hari penyembelihan. 

Salah kebiasaan Mbok Sarti adalah memberi nama kambing yang Ia pilih sebagai hewan kurban. Kang Darto sendiri sangat senagn kalau Mbok Sarti membeli kembing di tempatnya. 

Biasanya Mbok Sarti ikut merawat kambing tersebut. Mbok sarti selalu mencarikan  makanan dedaunan bersamaan Ia mencari ranting kering di ladang. Tidak heran jika kambing pesanan Mbok sarti tumbuh sehat dan gagah.

Bagi para tetangganya Mbok Sarti dianggap unik. Mengapa?. Jika melihat kondisi rumah dan cara berpakaiannya Mbok sarti termasuk kurang layak sebagai orang yang mampu berkurban. 

Mbok Sarti tinggal sendiri di sebuah rumah yang sangat sederhana. Rumah yang didominasi oleh papan tampak sudah terlihat tua. 

Sementara itu kegiatan Mbok Sarti kesehariannya berkebun dan mencari kayu bakar. Di depan rumah tampak warung sederhana yang menjual kebutuhan rumah tangga , sementara di depan warung tampak meja kecil berdiri deretan botol berisi bensin untuk dijual. 

Mbok Sarti sebenarnya mempunyai empat anak. Keempatnya semua sudah berumah tangga dan mempunyai rumah sendiri. Tiga anaknya tinggal di luar kota. Sementara yang tinggal satu desa adala anak bungsunya. 

Anak-anak Mbok Sarti ada yang jadi PNS, berdagang, dan sopir. Sementara yang bungsu menjadi ibu rumah tangga tinggal tidak jauh dari rumah Mbok Sarti. 

Anak-anak Mbok Sarti yang ada di luar kota rutin mengirim uang untuk kebutuhan Mbok Sarti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun