Prinsip-prinsip Konfusian ditetapkan dalam teks yang disebut Analects. Ini adalah teks suci yang menyusun ajaran dan filosofi Konfusius, seperti halnya dialog platonis yang mencakup ajaran filosofis Plato.
Teks ini disusun dari perkataan dan anekdot menarik yang merumuskan pemikiran dan ajaran untuk cita-cita moral bagi individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan lain-lain. Dengan menafsirkan teks ini, kita dapat mengenali standar, nilai-nilai tertentu atau prinsip-prinsip Konfusianisme yang melambangkan ide-ide filsuf kuno tersebut.
Terdapat sebuah doktrin mendasar pada filsafat Konfusianisme, bahwa peningkatan moral masyarakat pada umumnya harus dimulai dari individu. Hanya dengan berhasilnya pencapaian kehidupan pribadi yang bermoral, kita dapat berupaya mereformasi masyarakat.
Dengan mereformasi masyarakat, kita dapat mereformasi lembaga-lembaga social, politik dan kemasyarakatan. Dan akhirnya, kehidupan bernegara secara keseluruhan akan menjadi lebih baik dan bermoral.
Sebagai contoh, disiplin diri diperlukan untuk masyarakat yang disiplin. Kebaikan dan kasih sayang pada tingkat pribadi, diperlukan untuk masyarakat yang manusiawi. Hubungan interpersonal etis diperlukan untuk masyarakat yang etis.
Jadi, prinsip-prinsip Konfusianisme yang dituangkan dalam Analects menegaskan gagasan bahwa hidup dalam kebajikan pada tingkat pribadi, diperlukan untuk kerangka moral pada tingkat masyarakat.
Menurut pandangan penulis, setidaknya ada empat prinsip Konfusianisme yang merupakan bagian integral dari kehidupan moral, baik secara individu ataupun bermasyarakat, yaitu:
Pengembangan diri
Pengembangan diri dalam hal penanaman kebajikan dan moralitas sangat penting bagi visi Konfusius untuk dunia yang harmonis. Setiap kita harus meluangkan waktu untuk meneliti sekaligus merefleksi diri, apakah telah bertindak dengan belas kasih dan kebaikan kepada sesama manusia. Jika dirasa kurang atau belum, maka kita harus memperbaikinya.
Ajaran penting Konfusianisme adalah gagasan bahwa integritas moral individu terhubung langsung dengan integritas moral sosial masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan diri untuk kebajikan dan moralitas, selain berguna buat individu tersebut, juga sangat penting bagi kepentingan masyarakat secara kesuluruhan.
Bakti anak