- Observasi dan penyelaman potensi bawah air Pulau Maspari.Â
"Beberapa masyarakat kerap takut kalau mendengar kata Pulau Maspari, mereka lebih mengenal pulau ini adalah pulau berhantu atau pulaunya para perompak laut" demikian kata Drs. Aklani Riduan selaku ketua panitia pelaksana kemah bakti. "makanya sebagian peserta yang ikut dalam kemah bakti ini adalah putra putri perwakilan sekitar Pulau Maspari itu sendiri, dengan harapan dari mereka sendiri yang dapat menceritakan keindahan dan keunikan Pulau Maspari disaat mereka berinteraksi dengan masyarakat" sambung ketua panitia pelaksana yang juga berprofesi sebagai guru di SMA Negeri 3 Palembang dan ahli dalam ilmu biologi tumbuh-tumbuhan ini.Â
Lihat juga yg seru disini https://www.kompasiana.com/agussulaiman/perjalanan-menuju-pulau-maspari_5500d05da333115b73511f56
Pengamatan Penyu Bertelur
Bulan Pebruari hingga bulan Mei merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pengamatan Penyu yang bertelur di Pulau Maspari. Biasanya diantara pukul 22:00 WIB hingga menjelang fajar sebanyak 16-20 induk penyu (penyu sisik dan penyu hijau) akan melaksanakan aktifitas bertelur, dalam sekali bertelur satu induk dapat mengeluarkan sebanyak 150-250 butir calon tukik. Namun sayangnya dari sekian banyak induk yang bertelur di Pulau Maspari hanya dua lubang saja yang dapat diselamatkan, selebihnya banyak dicuri oleh pendatang atau nelayan yang sengaja singgah ke Pulau Maspari.Â
Indonesia sebagai negara Maritim dan memiliki ribuan pulau sangat berpotensi untuk membuat konservasi wisata pengamatan aktifitas penyu.Â
Keberadaan penyu di Pulau Maspari adalah anugerah yang luar biasa dari Tuhan YME, tentu akan sangat lebih memiliki manfaat apabila kita semua baik pemerintah maupun masyarakat turut menjaga kelestariannya.Â
Semoga saja usulan penulis kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk membuat rumah penangkaran penyu dan work Shop terumbu kadang di Pulau Maspari dapat dikabulkan dan direalisasikan dalam waktu dekat.Â