Mohon tunggu...
A. S. Pamuji
A. S. Pamuji Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Paralegal

Manusia yang dilempar dan dipaksa hidup di dunia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tugu Gada Rujak Polo, Akankah Menjadi Klaster Baru Covid-19?

5 Oktober 2020   05:08 Diperbarui: 5 Oktober 2020   05:22 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin, dua orang kawan saya ikut meramaikan khazanah kerumunan di Tugu GRP. Sebelummya, saya sudah mengingatkan agar tidak ikut-ikutan berkerumun. Namun, salah satunya malah mencela dan berkata,

 "Belih, lah! Bodoa, urip-uripku ikih. Ngurusi temen, sih. Arep foto-foto sedela." (Bodoamat, hidup-hidupku kok. Urusan amat, sih. Mau foto-foto sebentar).

Saya mengakui, itu hak mereka untuk mematuhi protokol kesehatan atau melanggarnya. Tetapi, hargailah orang-orang yang masih peduli terhadap kesehatan. Orang-orang yang patuh terhadap aturan, yang terus berjuang meningkatkan imun tubuh agar terhindar dari Covid-19.

Jika alasannya berswafoto dengan latar belakang Tugu GRP bisa meningkatkan imun, itu bukanlah alasan. Bisa dengan cara lain. Misalnya; olahraga, membaca buku, menonton film, atau hal-hal positif lainnya. Asalkan tidak berkerumun.

Bukankah Pemkab Banyumas membuat Tugu GRP agar kita bisa memetik pelajaran? Atu setidaknya mengutamakan nalar dan rasa. Mencontoh laku hidup Werkudara sebagai seorang kesatria? Jika mematuhi anjuran pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan saja tidak mau, apakah pantas kita disebut kesatria?

"Tujuan dari orang bijak adalah bukan untuk mendapatkan kesenangan, tapi untuk menghindari rasa sakit."

- Aristoteles, Filsuf Yunani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun