"Iya, Pak. Pagi sampai malam."
Obrolan kami terus berlanjut sampai suatu ketika pertanyaan saya menyasar pada penghasilan dari jualan tersebut.
Di sinilah saya dibuat terkejut dengan nominal angka yang disebutkan.
"Dua ratus ribu, Pak," jawab ibu tersebut saya saya tanya penghasilannya.
"Bersih?"
Dia mengangguk.
Benak saya pun mulai menghitung. Dua ratus ribu kali 30 hari. Ketemunya 6 juta rupiah. Beda tipis dengan gaji saya sebaga PNS Guru.
"Lha, kue-kue ini dari mana? Ibu bikin sendiri?"
Dia menggeleng. Dia bercerita bahwa semua dagangannya adalah titipan dari orang-orang. Mereka menitipkan pagi hari, lalu mengambilnya kembali siang atau sore hari.
"Kalau tidak habis?"
"Ya, mereka ambil lagi."