Cara ini ternyata sangat efektif, sebab pendekatan yang dilakukan dari hati ke hati. Sehingga terlihat natural proses tersebut berlangsung.
Ikatan darah yang disyaratkan ternyata menjadi elemen penting saat mereka berseragam timnas Indonesia. Emosi mereka larut dalam jersey yang dikenakan, sehingga momen menyanyikan lagu kebangsaan pun diirikan oleh public sepak bola Malaysia. Para pemain naturalisasi Indonesia begitu hafal dan menghayati lagu itu, beda dengan Malaysia.
Program Naturalisasi Menyasar para Pemain Muda
Kelebihan lain adalah pilihan pemain yang disasar dalam program ini. Sebagian besar pemain naturalisasi Indonesia berada pada usia produktif. Bahkan beberapa di antaranya di bawah usia 23 tahun.
Hal ini sangat penting, sebab para pemain tersebut akan lebih lama dalam memperkuat timnas Indonesia. Dan juga memungkinkan mereka juga diturunkan di kelompok umur seperti Justin Hubner, Elkan Baggott, Nathan Tjoe A On, dan Rafael Struick.
Sementara pemain yang bermain di level senior pun dalam usia yang terbilang produktif, berada di bawah 30 tahun.
Pemilihan ini tentu sudah melalui berbagai pertimbangan. Usia produktif bahkan usia dini akan memberikan jaminan keberlanjutan prestasi timnas Indonesia ke depan.
Lembah Tidar, 13 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H