Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya hanya 3 wakil Indonesia yang menapak babak 8 besar. Padahal pada babak 16 besar, tercatat 8 wakil Indonesia yang  bertahan. Namun 5 di antaranya rontok, termasuk Anthony Ginting.
Kenyataan harus diakui sebagai sebuah rangkaian kegagalan. Sebab di babak 8 besar, segala kemungkinan bisa terjadi. Termasuk kemungkinan kegagalan meraih gelar seperti di 2 ajang sebelumnya, Thailand Open 2024 dan Malaysia Masters 2024.
Jika kali ini tanpa gelar lagi, maka lengkaplah sudah PBSI menutup bulan Mei tanpa gelar sama sekali. Kalaupun ada hiburan hanya 2 gelar runner up yang diraih.
Perjalanan di Babak 8 Besar Singapore Open 2024 Tidak Mudah
Tiga wakil Indonesia yang masih bertahan datang dari 3 nomor. Gregoria Mariska Tunjung di nomor Tunggal putri, Fajar/Rian nomor ganda putra, dan Apriyani/Siti Fadia nomor ganda putri.
Ketiga wakil ini dipastikan harus mengeluarkan segala kemampuannya untuk mampu menembus babak semifinal. Sebab lawan yang akan dihadapi bukan main-main.
Sesuai jadwal pertandingan, Apriyani/Siti Fadia akan turun terlebih dahulu di lapangan 1. Lawan yang akan mereka hadapi adalah jagoan Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida.
Meski baru bertemu 3 kali dengan rekor 2-1 untuk pasangan Jepang, jalan Apriyani/Siti Fadia tidak akan mudah. Pasangan Jepang ini telah teruji di beberapa ajang.
Sementara itu, Apriyani/Siti Fadia yang kini menjadi pasangan nomor 1 Indonesia belum stabil. Kesalahan komunikasi dan konsistensi dalam bertanding masih sering dipertontonkan. Akibatnya mereka justru sering kalah karena kesalahan sendiri.
Gregoria Mariska Tunjung Selalu Bermain dalam Tekanan
Giliran berikutnya adalah Gregoria Mariska Tunjung yang juga akan mencari peruntungan. Berhadapan dengan Wang Zhi Yi kali ini menjadi pertemuan keempat. Secara rekor pertemuan, keduanya imbang.
Kelemahan Jorji sama dengan para pemain Indonesia lain, konsistensi dalam permainan. Jorji sering begitu mudah menangguk poin, namun sering pula dengan cepat kehilangan poin karena kesalahan sendiri.
Penyakit Jorji ini terjadi pada ajang Thailand Open 2024 saat berhadapan dengan Supanida Katethong. Memimpin di angka 19, justru Jorji kalah dalam setting.
Jorji selama ini selalu main di bawah tekanan. Hal yang sangat wajar, ekspetasi dari berbagai pihak membuat dirinya selalu terbebani saat menjalani pertandingan.
In-konsistensi pun Menjadi Penyakit Fajar/Rian
Pasangan ganda putra nomor 1 Indonesia ini pun sering membuat gegeregetan para badminton lover. Penampilan gemilang dalam sebuah gim, tetiba bisa berubah dengan penampilan terburuk.
Ironisnya kesalahan-kesalahan sendiri yang justru sering membuat mereka kalah. Komunikasi yang kurang bagus membuat sering terjadi mis-komunikasi.
Kali ini Fajar/Rian ditantang Liang Wei Keng/Whang Chang, China. Secara rekor pertemuan Fajar/Rian kalah, 2-5. Maka Fajar/Rian dituntut bermain bagus dan meminimalisir kesalahan sendiri jika ingin lolos ke babak semifinal. Karena hanya itu pilihannya.
Lembah Tidar, 31 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H