Belum lagi laga-laga menghadapi negara-negara lain. Seperti Burundi, Curacao, Palestina, Turmenistan, Kirgistan, maupun Uzbekistan. Rasa percaya diri para pemain begitu besar.
Fakta-fakta inilah yang tidak mereka lihat. Pandangan mereka sangat sempit hanya tropi, tanpa berpikir tentang proses untuk meraih tropi tersebut. Padahal tidak ada hasil yang maksimal tanpa dilalui dengan proses yang maksimal.
Shin Tae-yong Tidak Pandang Bulu dalam Memilih Pemain
Satu hal yang sering dikeluhkan para pembenci Shin Tae-yong adalah sikapnya yang anti kritik. Ungkapan ini pernah disampaikan oleh pengamat sepak bola ternama Bung Towel. Hal ini didasarkan pada cara Shin Tae-yong memilih pemain yang tidak sesuai ekspetasi publik.
Beberapa pemain yang menurut public bagus, justru tidak dipanggil. Sementara pemain dengan kualitas biasa justru dipanggil. Urusan ini tentu saja menjadi wilayah pelatih. Seperti yang dikatakan Rahmad Darmawan, setiap pelatih akan memanggil pemain sesuai dengan kebutuhannya.
Sehingga pemilhan yang dilakukan tentunya sudah melalui pengamatan yang cermat. Sejumlah pemain yang telah terjaring, kemudian akan disortir lagi sesuai dengan kebutuhan tim. Dan hal ini tidak mudah, karena bisa saja seorang pemain bagus terpental karena pada posisi tersebut banyak pemain yang harus bersaing.
Maka tidak heran pada masa kepelatihan Shin Tae-yong banyak pemain senior langganan timnas tergusur. Mungkin saja dalam pandangan pelatih kontribusi mereka bagi tim dianggap tidak memadai.
Lembah Tidar, 14 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H