"Yah, enggak, sih. Tapi hal itu tetap penting, Pak."
"Alah, jangan mentang-mentang guru terus menggurui," sahut Pak Parjo.
Jawaban membuat Karyono tersentak. Kok ujug-ujug membawa profesi. Padahal Karyono enggak pernah mengaitkan urusan bendera itu dengan Pak Parjo yang juga ASN.
"Lha, kok larinya ke situ," jawab Karyono sambil nyengir. Pikirannya pun melayang akan sosok Pak Parjo. Memang sih dia ASN. Tapi gegara perbedaan pilihan dalam Pilpres yang lalu jadi beda cara pandangnya.
"Lha situ kok ngatur-ngatur."
"He...he...kalau setahu saya memasang bender aitu enggak ada kaitannya dengan Pilpres lho. Kan bendera bukan milik presiden yang sekarang memerintah. Besok kalau 2024, benderanya juga tetap itu. Dan setiap peringatan hari besar nasional juga tetap dipakai."
Pak Parjo terdiam.
"Apa nanti kalau presiden pilihan Pak Parjo naik, akan ganti bendera negara kita?" tambah Karyono.
Pak Parjo masih terdiam.
Lembah Tidar, 4 Agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H