Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kasus dr Louis, Enggak Asyik Endingnya

18 Juli 2021   11:55 Diperbarui: 18 Juli 2021   12:01 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, sebelum dr Luis ditangkap pihak berwajib muncul berbagai reaksi dari kalangan mereka sendiri. Tak kurang dari dr Tirta yang menentangnya, kemudian para epidemiolog bahkan IDI sendiri turun tangan.

Dalam bayangan beberapa pihak, pasti dr Luis akan bersikap keras mempertahankan pendapatnya. Bahkan mungkin akan mendebat tuduhan yang dilakukan oleh pihak kepolisian terkait berita bohong. Namun kenyataannya, itu tidak terjadi.  Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, apa motivasi dr Luis mengeluarkan pernyataan itu. Atau ada masalah kejiwaan dengan dirinya? Atau barangkali mencari sensasi semata?

Padahal kasus beriita bohong tentang Covid-19 di masyarakat luar biasa berbahayanya. Tingkat literasi masyarakat yang sangat rendah, bukan tidak mungkin akan menelan mentah-mentah informasi yang mereka terima. Apalagi jika yang menyampaikan orang yang dianggap kompeten di bidangnya, seperti dr Luis.

Informasi sesat ini tak urung membawa korban, seperti disampaikan oleh Helmi warga Depok. Dia menceritakan ayahnya yang tinggal di Tegal meninggal dunia karena Covid-19.  Hal ini terjadi karena si ayah telah terpengaruh dengan paparan dr Luis terkait interaksi obat. Sehingga dia hanya mau mengkonsumsi obat Pereda nyeri saja, padahal dia mempunyai penyakit komorbid (news.detik.com, 17 Juli 2021).

Namun bagaimanapun juga, ini sudah menjadi ranah kepolisian. Janji pihak kepolisian akan tetap melanjutkan perkara meski dr Luis tidak ditahan semoga ditepati. Karena secara langusng atau tidak narasi-narasi yang disampaikan dr Luis sangat berbahaya dan kontradiktif dengan upaya pemerintah dalam menangani pandemic ini.

Lembah Tidar, 18 Juli 2021

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun