Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sutan Syahrir, si Bung yang Tersisih (2)

9 Juli 2021   10:35 Diperbarui: 9 Juli 2021   10:38 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun di mata Sutan Syahrir hal ini sudah dianggap sebuah kemenangan. Kemauan Belanda untuk berunding dengan Indonesia (RI) menjadi bukti bahwa Belanda mau tidak mau harus mengakui keberadaan RI.

Karir Sutan Syahrir yang demikian cemerlang, ternyata berakhir redupada akhri perjalanan. Bayangan seorang diplomat yang jenius, hilang seketika. Upayanya mendirikan Partai Sosialis Indonesia (PSI) ternyata tidak menampakkan hasil. 

Dan pada ujungnya adalah dipenjarakan oleh Soekarno. Sutan Syahrir ditangkap pihak berwajib pada tanggal 16 Januari1962 dengan tuduhan merencanakan subversi beserta para tokoh lain.

Sejak saat itu, kehidupan Sutan Syahrir berubah total. Jika dahuku kiprahnya dari panggung ke panggung, kini berubah dari penjara ke penjara. Mulai dari Jakarta, Madiun, dan berakhir di Zurich Swiss meninggal karena sakit yang dideritanya.pada tahun 1965.

Namun ada sesuatu yang unik tentang status Sutan Syahrir. Tiga hari setelah kematiannya, presiden Soekarno menganugrahi dengan gelar pahlawan. Padahal statusnya saat itu sebagai tahanan politik. Dengan gelar ini, maka Sutan Syahrir berhak dimakamkan di TMP Kalibata 19 April 1966.

Kehidupan Sutan Syahrir tak ubahnya roller coaster. Dimulai dari tekadnya meninggalkan zona nyaman yang dimiliki dengan terjun ke dunia pergerakan. 

Bergelut di dunia politik dan harus berseberangan dengan Soekrano di satu sisi. Menjadi sosok hebat dalam beberapa event kebangsaan. Dan diakhiri dengan meringkuk di penjara dan berpulang dalam kesunyian jauh dari negeri yang diperjuangkannya. Sebuah ironi yang luar biasa.

Selesai

Lembah Tidar, 9 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun