Kedua, penyediaan berbagai sarana prasarana pendukung penanganan penyebaran virus Korona. Pada saat awal virus ini menyebar, media massa dipenuhi dengan berbagai berita tentang kelangkaan APD. Sehingga beberapa tenaga medis harus memodifikasi APD sendiri. Bahkan ada yang berjibaku menangani pasien Korona tanpa APD yang memadai.
Kini berita itu tidak lagi terdengar. Dengan berbagai langkah, pemerintah maupun pihak swasta telah mampu memproduksi APD sendiri. Beberapa industri yang semula memproduksi barang-barang lain, banting setir membuat APD maupun peralatan pendukung penanganan virus Korona.
Selain itu, bantuan alat-alat medis maupun obat-obatan pun dari negara sahabat berdatangan. Bantuan tersebut dapat terjadi karena negara bersangkutan telah mulai memasuki masa-masa pemulihan, sehingga mereka dapat berbagai semua itu. Permasalahan ada udang di balik batu  dengan bantuan tersebut, itu urusan nanti. Â
Ketiga, pemerintah lebih mudah dalam mengarahkan masyarakat berkenaan dengan upaya menghambat penyebaran virus Korona. Akses media yang luar biasa, memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dengan cepat perkembangan kasus penyebaran virus Korona di negara lain.Â
melalui informasi tersebut, masyarakat dapat melihat dan mengetahui langkah-langkah apa yang ditempuh oleh negara tersebut. Termasuk juga akibat apa yang harus diterima saat-saat langkah-langkah tersebut dilanggar.
Masyarakat dapat membandingkan jumlah korban yang ada. Termasuk juga kemampuan negara-negara tertentu dalam menangani penyebaran virus tersebut.
Dari ketiga hal tersebut diatas, dapat dilihat  kemajuan penanganan penyebaran virus Korona saat ini. Angka-angka warga yang terinfeksi maupun jumlah pasien sembuh dan meninggal dapat dijadikan sebagai indikator. Terutama jika dibandingkan dengan apa yang terjadi di belahan bumi Barat, baik Eropa maupun benua Amerika.Â
Lepas dari perdebatan sengit yang mempertanyakan data pemerintah yang dianggap tidak valid, secara faktual situasi di tanah air saat ini terkendali berkaitan dengan penyebaran virus Korona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H