Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Yang Tercecer dari Didik Kempot

6 Mei 2020   13:24 Diperbarui: 6 Mei 2020   13:33 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: mediaindonesia.com

Pertanyaan kedua yang cukup menggelitik adalah, mengapa lagu-lagu Didik Kempot hanya berkutat di satu masalah saja. Kalau tidak patah hati, ditinggal pergi, atau cinta tak sampai dan sepintas hampir sama irama setiap lagunya.

Jawaban Didik Kempot sangat sederhana, lha kuwi sing payu lan mumpung akeh sing seneng (tema itu yang laku dan mumpung banyak senang). Jawaban sederhana itu menunjukkan kerendahan hati Didik Kempot. Dia memilih berkata jujur dan realistis, dari pada harus berdiplomasi yang tak jelas ujungnya. Karena faktanya memang itu yang terjadi, aji mumpunglah yang dia gunakan.

Gambaran ini menunjukkan betapa sederhana dan rendah hatinya seorang Didik Kempot. Dan suka tidak suka, Didik Kempot adalah legenda blantika musik tanah air. Paling tidak dia pernah mengisi satu kepingan dalam perjalanan musik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun