Mohon tunggu...
Agus Setyadi
Agus Setyadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Wartawan Banda Aceh dan Kuliah di komunikasi unsyiah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akhir Petualangan Artika, Si Pengangkut Gula dan Beras

15 Agustus 2012   09:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:44 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Alhamdulillah kami masih bertahan hidup," ungkap Idham Siagian, salah satu anak buah kapal dirumah sakit.

Ia bersama keempat awak kapal lainnya berharap sekali agar bisa cepat kembali berkumpul bersama anak dan istri di Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara.

Selama berada dirumah sakit, biaya pengobatan kelima awak kapal di tanggung oleh pemilik barang. Untuk keperluan mereka di urus oleh perantara kapal. Perantara menemani korban dan mengurus semua keperluan korban selama di rumah sakit.

Sedangkan pihak Administrator Pelabuhan Sabang mengatakan, penyebab tenggelamnya kapal Artika belum diketahui. Sebab izin berlayar kapal tersebut dikeluarkan oleh pihak Adpel Malaysia. Semua pengecekan fisik dan dokumen semuanya pihak Adpel Malaysia yang mengeluarkan.

"Kita tidak tahu penyebab tenggelam kapal. Apakah kelebihan muatan atau bukan. Karena izin berlayar Adpel Malaysia yang mengeluarkan," jelas Kepala Administrator Pelabuhan Sabang, Suprianto.

Jika kapal tenggelam setelah berlayar dari Sabang, maka pihak Adpel Sabang yang harus bertanggung jawab. Sedangkan tenggelamnya kapal Artika tersebut belum sampai ke Pelabuhan Sabang.

"Jangan salahkan kita dong. Izin kapal Malaysia yang keluarkan. Kita tidak bertanggung jawab terhadap tenggelamnya KM Artika tersebut," pungkasnya.

Hingga hari keenam pasca tenggelamnya kapal bermuatan 250 ton beras dan dua ton bawang itu, lima awak kapal lainnya belum ditemukan. Tim SAR sudah melakukan pencarian mulai dari Krueng Raya hingga zona lintas internasional. Namun hasilnya masih tetap nihil.

Kelima awak kapal yang selamat berharap agar lima awak kapal lainnya segera ditemukan. "Masih ada lima lagi. Masih ada lima lagi," hanya kata-kata itulah yang diucapkan Riswal setiap saat.

Tepat pada Kamis (2/8) kapal pengangkut beras dan bawang dengan sepuluh orang ABK itu tenggelam diantara peraian Laweung,Pidie dan Krueng Raya, Aceh Besar. Lima awak kapal ditemukan selamat dan lima lainnya belum ditemukan. Sedangkan bangkai kapal hilang ditelan arus.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun