(1) mampu merumuskan dan menjual visi serta mengelola organisasi secara profesional;
(2) mampu mendapatkan respek dan kepercayaan dari anggota kelompok untuk merealisasikan visi yang ditetapkan;
(3) memiliki integritas, kompetensi, konsistensi, loyal dan terbuka;
(4) menstimuli motivasi karyawan untuk menghasilkan karya yang inovatif dan kreatif;
(5) mengakomodir ego dan kepentingan individu serta kelompok demi merealisasikan visi organisasi;
(6) memiliki perhatian kepada anggota dalam usaha untuk membimbing, memberi nasihat dan penilaian kerja yang adil; dan
(7) memiliki human skill terutama dalam usaha untuk memecahkan konflik antar anggota serta memiliki kemampuan oral persuasion (sumber).
Di samping itu, pemimpin visioner juga memiliki karakteristik yang membedakannya dengan gaya kepemimpinan lainnya. Karakteristik tersebut di antaranya:Â
(1) Difficult  learning, yakni kemampuan dalam mengidentifikasi problematika yang belum diketahui dan belum ada pemecahannya.Â
(2) Maximizing energy, yakni memaksimalkan energi dalam usaha untuk mengambil keputusan yang berkualitas melalui mindset (pola pikir) yang sifatnya kompromistis.
(3) Resonant simplicity, yakni logika sederhana yang menjadi keunggulan dalam sebuah persaingan.Â
(4) Multiple focus, yakni memiliki fokus pada kegiatan yang strategis maupun non strategis.Â
(5) Mastering inner sense, yakni memiliki prediksi yang tidak hanya berdasarkan logika dan rasio dari berbagai data, tetapi juga memiliki "intuisi" dari inner sense yang menuntut kepada keputusan yang cepat dalam kondisi tertentu  (sumber).
Pemimpin dengan kepemimpinan visioner diyakini akan mampu mengadaptasi antara organisasi yang dipimpinnya terhadap lingkungan eksternal yang terus berubah (Sunarta, 2006: 60).Â
Bersamaan dengan itu, dalam abad 21 seperti saat ini, gaya kepemimpinan seorang pemimpin juga harus dapat berjiwakan entrepreneur (wirausaha), agar segala pekerjaan atau visi yang hendak dilaksanakan dapat terlaksana secara efektif dan efisien serta mengedepankan nilai kreatif dan inovatif.Â
Gov-preneurship merupakan wujud jiwa entrepreneur yang harus dimiliki seorang pemimpin di abad 21. Gov-preneurship ialah entrepreneurship (kewirausahaan) yang dapat diterapkan oleh pemimpin atau pegawai pemerintah di instansinya, sehingga instansi tersebut dapat menyelenggarakan pelayanan publik yang lebih baik, disertai kreativitas dan inovasi.Â
Manifestasinya ialah bagaimana visi, misi, dan program kerja yang dibuat oleh pemimpin harus memerhatikan aspek kreativitas, kredibilitas, efektifitas dan efisiensi, sehingga setiap pekerjaan benar-benar dilaksanakan untuk memberi hasil yang memuaskan.Â