"penulis yang baik hatinya"
Surat terbuka untukmu,
sekiranya dapat memberikan kegembiraan pada pembaca, bukan kegembiraan palsu! Memberikan kepercayaan hidup ini indah. Jangan pembaca itu di jejal denga penderitaan tanpa kepercayaan bahwa, seberat-berat penderitaan juga bisa dilawan, dan begitu dilalui bukan saja hilang bobotnya sebagai penderitaan, malah terasa sebagai lelucon. Berilah harapan pada pembacamu. Ingatlah, menggiring diri sediri ke sarang cacar sama gilanya dengan takluk pada sang penderitaan. Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukanlah bencana alam. Dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia. Berilah harapan pada pembacamu, juga bangsamu. Kan aku juga pernah menyarankan, mulailah belajar menulis sebaik-baiknya yang bisa dipersembahkan.
Yahh.... Aku takkan lupakan itu kawan,
Jelas menulis bukan hanya untuk memburu kepuasan pribadi. Menulis harus juga mengisi tentang hidup. Bukan pula soal ada pernyataan balik yang membantah. Karna itu konsekuensi menjadi seorang terpelajar.
SELAMAT MENULIS
Makassar 11 Maret 2019
(Tulisan ini terinspirasi dari kutipan Pramoedya Ananta Toer)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI