Mohon tunggu...
Agussalim Paradeden
Agussalim Paradeden Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Agussalim Paradeden dilahirkan di Bajo, kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada tanggal 1 september 1996. Menyelesaikan pendidikan pada Sekolah Dasar Negeri Bajo (2008), Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Soromandi (2011) dan SMAN 3 Kota Bima (tamat tahun 2014). Melanjudkan studi di Strata 1 Universitas Muhammadiyah Makassar Konsentrasi Pendidikan Seni Rupa. Penulis sekarang aktif di beberapa organisasi, di antaranya Anggota Himpunan Mahasiswa Islam(HMI), Anggota BEM FKIP Unismuh Makassar, Anggota HIMASERA UMM, KOPA (Bima-Dompu-Makassar).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lelaki, Apa Termasuk "Aku"?

10 September 2018   12:56 Diperbarui: 10 September 2018   13:40 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi saya berada di salah satu toko di kota makassar, disela saya mencari barang belanjaan, saya mendengar sedikit suara bisik-bisik. Dalam hati berkata "Kedengarannya ini suara manusia!, tapi kok tidak nampak ya."

Setelah saya pindahkan barang di depan mata, ternyata betul. Ada orang.!!!

Dua perempuan yang sedang bercerita sambil mengatur-atur barang di toko itu. Pura-pura tidak tau saya memasang baik-baik telinga. Sekedar ingin tau pembahasan menarik itu,

Tiba pada satu kata yang membuat saya tersentak "lelaki itu jahat". Haaahhh ??? dalam benakku berkata. "lelaki, apa termasuk aku?."

Sepertinya saya sedang serius memikirkan ini! Saya ingin menyampaikan bahwa lelaki itu bukan penjahat. Tapi rasanya berat... Melihat situasi kedua perempuan itu yang begitu menggebu-gebu, ibaratkan pisau bening yang tak terlihat.

Tiba pada sesi yang menegangkan, datang si bos toko (kebetulan seorang lelaki) Hmmmm, sedikit curiga aku sudah membayangkan sikap kedua perempuan ini. Seketika salah satu perempuan itu berkata, "selamat pagi bos, terimakasih atas bantuannya kemarin. Sangat bermanfaat untuk keluarga saya."

Kecurigaan semakin nampak. Di sisi lain bos ini adalah lelaki, tapi kedengarannya kedua perempuan itu tadi sedang membicarakan kejahatan lelaki.

Hmmmm, siapakah lelaki itu?

"mata tak bertuan, mengapa indah di pandang?

Karismamu tak pernah usang walau waktu menggerogoti setiap saat berlalu.

Apakah boleh jenggot tumbuh di pelupuk mata?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun