Mohon tunggu...
Agus Riyanto
Agus Riyanto Mohon Tunggu... Pembelajar -

berusaha untuk terus belajar dan terus menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Analogi Jatuh Cinta

23 Oktober 2018   07:37 Diperbarui: 23 Oktober 2018   09:09 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tindakan dari hasil pencaritahuan tadi kita sebut dengan pendekatan (PDKT). Mulailah kita untuk berusaha menjadi seseorang yang terdekat padanya. Menghadirkan diri dn berusaha untuk memberikan kebahagiaan untuknya. Memilah mana yang diperlukannya, bersikap yang tidak menyinggung perasaannya, dan kalau perlu memberikan waktu 24 jam untuknya. Inilah totalitas dlm PDKT dengan harapan akan mendapatkan simpati dan cintanya.

Penulispun demikian seharusnya, melakukan segala upaya untuk membuktikan kecintaannya dengan memberikan seluruh jiwa dan raganya. Totalitas yang pertama bisa dilakukan oleh penulis justru bukan menulis (karena ini tahap PDKT) tetapi hendaknya penulis itu membaca dan membaca.

Berapa banyak buku yng sudah kita baca? disitulah sebenarnya kit kan mmpu menjawab benar tidaknya kita akan menjadi penulis. Jika kit tidak memiliki totalitas dalam membaca, maka PDKT kita sudah gagal dan jangan harap akan mendpatkn simpati apalagi cintanya. Hadirkan membaca sebagai rasa nyaman dalam diri kita, jangan menjadi paksaan.

4. Ungkap cinta

Seseorang yang sudah melakukan PDKT muaranya adalah mengungkapkan cintanya. Meyakinkan bahwa kita akan dengan penuh tanggung jawab menjadi pendampingnya. Tak ada yang lain. hehehe

Penulis yang sudah melakukan pengkajian dan segala sesuatu tentang menulis juga harus berani mengungkapkan cintanya dengan menulis. Buktikan bahwa kecintaan pada menulis bukan hanya retorika dan niat belaka. Mulailah untuk berani menuangkn ide-ide yang ada. Bingkai ide tersebut dalam kerangka yang runut dan perlu, agar memudahkan kita dalam menjalani hari-hari bersama kesibukan menulis.

Dari analogi ini setidaknya mampu untuk menjawab pertanyaan di awal tulisan ini. Bahwa Menulis itu seperti jatuh cinta, dan memulai itu ada pada tahap akhir setelah rangkaian tahap sebelumnya. Tumbuhkan kecintaan, cari tahu kebutuhan, lakukan pendekatan, dan ungkapkan dalam karya. Segala sesuatu yang diawali dengan kecintaan selalu saja menghasilkan hal yang luar biasa.

Ditulis serupa pada blog gurusiana: http://agusriyanto.gurusiana.id/article/darimana-memulai-391986

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun