sore itu,
hujan turun seperti biasanya
seperti hari-hari sebelumnya,
senda gurau mereka memberi kehangatan tersendiri,
sekalipun hujan terus berjatuhan tanpa tahu kapan berhenti
bercerita tentang kisah yang pernah lalu,
memberi umpama untuk yang ada sekarang , benar-benar membuat mereka larut dalam tawa yang begitu lepas
suasana berubah seketika!
tatkala terlontar ucap " benci dengan suatu perjumpaan, jika akhirnya ada perpisahan"
seketika, tawa berubah menjadi tangis lirih bersamaan dengan rintih hujan
air mata jatuh dari tiap pasang mata, Â satu persatu tanpa mampu terbendung
aku hanya berpura-pura kuat,
berpura-pura untuk tetap tersenyum! dan berpura-pura menjadi sosok lelaki tegar yang siap menerjang tembok kokoh
meski pada kenyataannya,
aku memiliki kesedihan yang sama,
memiliki ketakutan yang sama seperti yang sedang mereka rasakan
aku begitu membenci kata berpisah!
terbesit dalam renungku,
inginkan mereka tetap seperti ini, tetap di sini!
tetap selalu bersama dan membersamai
tak ingin mereka pergi!
tak ingin mereka menua!
tak ingin mereka jauh
keegoisanku tak tertahan, meskipun aku tahu itu adalah sesuatu yang tidak akan mungkin
merelakan mereka untuk mengenal kehidupan yang sebenarnya adalah pilihan terbaik
biarkan mereka mencari yang harusnya mereka temukan
dan, akan menjumpai dimana saatnya kisah itu akan kembali
17.11.21
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H