c) Piutang pendapatan yang masih harus diterima
  d) Piutang klaim asuransi
  e) Piutang wesel
  f) Piutang lain-lain
Prinsip akuntansi yang diterima umum untuk penyajian piutang pada laporan keuangan
Piutang usaha harus disajikan dalam neraca sebesar jumlah yang harus ditagih
Jika perusahaan tidak membentuk cadangan piutang usaha, harus mencantumkan pengungkapannya di neraca bahwa saldo piutang usaha tersebut adalah jumlah bersih.
Jika piutang usaha bersaldo material pada neraca harus disajikan rinciannya di neraca atau dibuatkan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).
Piutang usaha yang bersaldo kredit terdapat pada kartu piutang pada tanggal neraca disajikan dalam kelompok hutang lancar.
Jika jumlahnya material, piutang non usaha harus disajikan terpisah dari piutang usah
Tahap - tahap pelaksanaan audit
Mulyadi (2002:122) membagi tahapan pelaksanaan audit menjadi empat tahap yaitu:
1. Â Â Â Penerimaan perikatan audit.
Perikatan (engagement) adalah kesepakatan dua pihak untuk mengadakan suatu ikatan perjanjian. Dalam perikatan audit, klien yang memerlukan jasa auditing mengadakan suatu ikatan perjanjian dengan auditor. Dalam ikatan perjajian tersebut, klien menyerahkan pekerjaan audit atas laporan keuangan kepada auditor dan auditor sanggup untuk melaksanakan pekerjaan audit tersebut berdasarkan kompetensi profesionalnya.
2. Â Â Â Perencanaan Audit.