Mohon tunggu...
Agus Pranata
Agus Pranata Mohon Tunggu... -

Impuls terbesar saya adalah membaca dan menulis | Huruf dan kata-kata mendidik saya | Mereka harus mengabdi pada rakyat | Mengejar masyarakat yang lebih tinggi | Sosialisme Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kontradiksi Krisis Ekonomi AS & Eropa

9 Oktober 2011   08:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:10 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Situasi krisis ini akan menggoncang ekonomi nasional. Dengan angka kemiskinan dan pengangguran yang cukup tinggi, disertai dominasi pemanfaatan sumberdaya oleh perusahan asing/imperialisme, termasuk 90% penguasaan asing disektor modal, negara Indonesia cukup rentan terkena goncangan krisis ekonomi.

Sedangkan sebagian pihak menganggap bahwa Indonesia sulit terkena goncangan krisis AS dan Eropa oleh karena faktor (a) besarnya cadangan devisa (US$ 123 miliar) dan pertumbuhan ekonomi sebesar 65 persen. Serta (b) keuntungan dari perusahan-perusahaan di timur tengah dan eropa yang ingin merotasi modalnya di Asia Tenggara. Namun, ini hanya ilusi, sebab yang bekerja dalam ekonomi kita adalah sistem neoliberal yang menghancurkan daya produktif nasional.

Untuk menjawab krisis, Indonesia harus mewujudan ekonomi nasional yang mandiri dan bebas dari interpensi asing. Perjuangan ekonomi nasional telah diatur dalam Pasal 33 UUD 1945 yang secra konsekuen menjadi perjuangan dalam melawan ekonomi neoliberal/imperialisme yang terbukti gagal

Dalam tajuk editorial media Berdikari Online: “Tinggalkan Neoliberalisme, Kembali Ke Pasal 33 UUD 1945”, secara terang menguraikan bahwa sistem kapitalisme sudah tidak lagi memberi kita gambaran masa depan untuk menyandarkan cita-cita pada sistem yang sudah terbukti gagal.

By, Agus Pranata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun