Mohon tunggu...
AGUSNI ROHMAYANTI
AGUSNI ROHMAYANTI Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang anak daerah yang merantau ke IBu Kota untuk mengais pengetahuan

Menikmati setiap tulisan yang memikat hati

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ini Bahaya Hipertensi untuk Kehamilan

11 Januari 2021   09:50 Diperbarui: 11 Januari 2021   10:28 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asupan makanan sangat mempengaruhi kondisi Ibu dan bayi. Makanan yang dikonsumsi mencerminkan kesehatan Ibu dan bayi. Oleh karena itu, Ibu harus memperhatikan zat gizi makanan yang dikonsumsi, dengan memenuhi kebutuhan dan mengkonsumsi makanan bergizi dan bervariasi.

  • Menghindari makanan yang menyebabkan Hipertensi

Terdapat bahan dan jenis makanan yang harus dihindari oleh bumil untuk menghindari hipertensi, seperti makanan yang mengandung tinggi garam.

  • Melakukan aktivitas yang menyenangkan

Kegiatan Ibu juga mempengaruhi keadaan janin. Cobalah untuk melakukan kegiatan yang ringan namun menyenangkan, seperti yoga, memasak, mendengarkan musik dan lainnya. Kegiatan ini dapat menenangkan jiwa sehingga tidak membuat stress yang dapat menyebabkan darah tinggi.

Makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi

            Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah adalah makanan yang mengandung tinggi kalium. Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi 3500 mg kalium dapat membantu mengatasi kelebihan natrium, sehingga darah dapat mencapai tekanan yang normal kembali. Contoh makanan yang tinggi kalium antara lain, pisang, sari jeruk, jagung, kubis, brokoli, dan kentang. 

Namun, konsumsi kalium juga tidak boleh berlebihan kerana dapat mengakibatkan gagal ginjal. Selain itu, penderita hipertensi juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat. Serat yang dikonsumsi dari makanan dapat memperlancar buang air besar dan menahan asupan natrium. Serat banyak terkandung pada berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.

Ini makanan yang harus dihindari

            Pada Ibu Hamil yang mengalami hipertensi, harus memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsinya untuk menghindari ataupun untuk tidak memperparah hipertensi. Makanan yang harus dihindari, yaitu makanan yang mengandung tinggi garam, makanan kaleng dan makanan instan. 

Pada dasarnya, tubuh membutuhkan natrium yang didapatkan dari garam, namun dalam jumlah yang sedikit. Apabila terlalu banyak mengkonsumsi garam, tekanan darah akan meningkat dan dapat membahayakan kesehatan Ibu dan bayi. Berdasarkan Infodatin Kemenkes 2014, konsumsi garam yang dianjurkan untuk penderita hipertensi, yaitu ¼ - ½ sendok teh (6 gram/hari).

Sumber: cnnindonesia.com
Sumber: cnnindonesia.com
Lebih lengkapnya, berikut makanan yang harus dihindari oleh Ibu hamil hipertensi dan penderita hipertensi secara umumnya, diantaranya (Kemenkes, 2014):
  • Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih).
  • Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, crackers, keripik dan makanan kering yang asin).
  • Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
  • Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
  • Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
  • Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.
  • Minuman Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape dan lainnya.

Sumber: genpi.co
Sumber: genpi.co
Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun