Mohon tunggu...
HARIAN INDONESIA
HARIAN INDONESIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - JURNALIS INDEPENDEN

Amanat Hati Nurani Rakyat

Selanjutnya

Tutup

Book

Nawal El Saadawi, Perempuan Mesir yang Melawan

3 Juli 2023   06:45 Diperbarui: 3 Juli 2023   06:48 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pedas, menusuk, dan menampar. Itulah yang terbesit dalam benak diri saya sebagai Laki-laki hohoho. Dalam cerita yang di angkat, Nawal dengan nama Firdaus(perempuan) sebagai tokoh dalam isi bukunya, menceritakan peristiwa dimana ia menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual dari para laki-laki bejat seperti pamannya yang seorang Agamawan, Suaminya, Temannya yang seorang pegawai barista, Aktivis yang seorang berpendidikan, sampai kepada politisi-politisi penting yang berpengaruh di sebuah negara. Bagi Nawal tak ada bedanya mereka semua, mereka adalah predator-predator yang banyak berkeliaran dengan topeng, pencitraan, dan kemunafikannya masing-masing, Semoga saja saya tidak termasuk hehehe.

" Seorang pelacur yang sukses lebih baik dari seorang suci yang sesat. Semua perempuan adalah korban penipuan. Lelaki memaksakan penipuan pada perempuan, dan kemudian menghukum mereka karena telah tertipu, menindas mereka ke tingkat terbawah, dan menghukum mereka karena telah jatuh begitu rendah, mengikat mereka dalam perkawinan, dan menghukum mereka dengan kerja kasar sepanjang umur mereka, atau menghantam mereka dengan penghinaan, atau dengan pukulan."

Dari sini kita memahami betapa keras Nawal mengkritik budaya yang menurutnya menjadi penyebab penindasan terhadap perempuan. Seorang istri yang mendapat Kdrt menurut Nawal merupakan korban-korban yang berhasil diikat dan dijerumuskan kedalam neraka dunia yang menyiksanya sampai mati, lebih keras lagi bahwa menurutnya perempuan tidak cukup dengan menerima pengetahuan agama yang terbatas dan kadangkala dogmatis melainkan perempuan harus memperoleh pendidikan yang layak agar memiliki cukup ilmu yang dapat menjadi senjatanya dan membentengi dirinya dari terkaman sang penindas yang disebut Laki-laki.

" Lelaki revolusioner yang berpegang pada prinsip sebenarnya tidak banyak berbeda dari lelaki lainnya. Mereka mempergunakan kepintaran mereka, dengan menukarkan prinsip mereka untuk mendapatkan apa yang dapat dibeli orang lain dengan uang. Revolusi bagi mereka tak ubahnya sebagai seks bagi kami. Sesuatu yang disalahgunakan. Sesuatu yang dapat dijual."

Bahkan bagi Nawal, pendidikan itu tidak menjamin Moral seseorang, selagi ia masih kalah dengan hasrat kebinatangannya.

" Saya tahu bahwa profesiku ini telah diciptakan oleh lelaki, dan bahwa lelaki menguasai dua dunia kita, yang di bumi ini, dan yang di alam baka. Bahwa lelaki memaksa perempuan menjual tubuh mereka dengan harga tertentu, dan bahwa tubuh yang paling murah dibayar adalah tubuh sang isteri. Semua perempuan adalah pelacur dalam satu atau lain bentuk. Karena saya seorang yang cerdas, saya lebih menyukai menjadi seorang pelacur bebas dari pada seorang isteri yang diperbudak. 

Saya mengatakan bahwa kamu semua adalah penjahat, kamu semua: para bapak,paman, suami, germo, pengacara, dokter, wartawan, dan semua lelaki dari semua profesi. Itulah beberapa cuplikan dari jeritan penderitaan dan pemberontakan wanita tertindas di Mesir."

Kita perlu mengetahui bahwa karya sastra merupakan pantulan dari dunia realitas sosial yang terdapat disekeliling pembuat karya, apa yang diprotes oleh Nawal merupakan sebuah contoh kasus yang bila itu terjadi dengan dunia disekeliling kita hari ini, maka tentu keberpihakan dan suara batin yang diluapkan oleh Nawal akan sama dengan apa yang juga kita suarakan untuk membela mereka yang menjadi korban. 

Perlawanan dan pembebasan adalah misi profetik yang diperintahkan Islam untuk kita umat muslim, sebagaimana yang tertera dalam perintah Tuhan melalui, Surat Ali Imran ayat 104. Artinya: Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.

BillahiFisabililhaq Fastabiqul

Istiqomah Menebar Manfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun